Lulusan Unair Ini Diterima 3 Kampus Top Amerika, Termasuk Harvard

ADVERTISEMENT

Lulusan Unair Ini Diterima 3 Kampus Top Amerika, Termasuk Harvard

Fahri Zulfikar - detikEdu
Minggu, 25 Sep 2022 08:00 WIB
Alumni FK Unair ini berhasil diterima di tiga kampus top Amerika
Foto: Doc. Unair/Maria Celline Wijaya
Jakarta -

Prestasi luar biasa ditunjukkan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair), dokter Maria Cellina Wijaya. Ia berhasil diterima di tiga kampus top Amerika Serikat seperti Harvard University, Universitas California dan John Hopkins.

Celline, sapaan akrabnya memang sosok yang berprestasi saat menempuh pendidikan baik di sekolah maupun universitas. Tahun 2017 silam, merupakan penyandang gelar SKed termuda di Unair dalam usia 19 tahun.

Perempuan asal Jember itu sudah memiliki cita-cita untuk menempuh pendidikan di luar negeri sejak masa kecil. Namun cita-citanya sempat terhambat karena terkendala biaya. Ia pun pasrah dan bersekolah di Indonesia dari jenjang SD hingga kuliah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, ia tak mengubur mimpinya. Setelah lulus dari FK UNAIR ia menjalani masa internship di Mojokerto.

Pengalaman internshipnya yang ia jalani pada masa puncak-puncaknya pandemi COVID-19 inilah yang mendorongnya untuk mengambil studi S2 di bidang kesehatan masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Saya merasakan sekali dampak pandemi ke sistem kesehatan di Indonesia. Di mana yang APD kekurangan, banyak sejawat kita yang meninggal juga. Pandemi ini menjadi cobaan kepada sistem sekaligus dan kelihatan banget kalau ternyata sistem kita belum kuat," ucapnya dikutip dari laman resmi Unair.

Memutuskan Lanjut S2 Bidang Kesehatan Masyarakat

Dokter alumni FK Unair ini bercerita bahwa dari pengalaman riil di lapangan, ia kemudian merasa bahwa ahli-ahli di bidang kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan di Indonesia.

Dari sinilah Celline kemudian menemukan pilihan studi S2nya.

"Bisa dikatakan rata-rata lulusan dokter di Indonesia pasti langsung ambil spesialis. Namun dari pengalaman yang ada, saya terdorong untuk mengambil public health ini," terangnya.

Saat memutuskan untuk lanjut S2, ia kemudian mendaftarkan diri di tiga kampus Amerika Serikat. Antara lain Universitas Harvard, California dan John Hopkins.

Ketiga kampus tersebut masuk dalam lima jajaran kampus terbaik dunia di bidang kesehatan masyarakat.

"Saya sebenarnya daftar di tiga universitas langsung karena takut tidak diterima. Namun alhamdulillah bisa diterima ketiganya," ucap Celline seraya bersyukur.

Menurutnya, Amerika Serikat dipilih karena keragaman populasi masyarakatnya dibandingkan dengan negara barat lain.

Celline berharap, paparan penyakit yang dipelajari di sana tak jauh berbeda dengan kasus yang ada di Indonesia.

Putuskan Pilih Universitas Harvard

Saat diterima di tiga universitas terbaik sekaligus, Celline sempat bingung menentukan pilihan. Sebab, ketiga universitas ternama tersebut sama-sama kuat dengan pertimbangan masing-masing.

Misalnya Universitas John Hopkins yang menempati urutan pertama sebagai kampus dengan jenjang S2 kesehatan masyarakat terbaik di dunia.

Namun akhirnya ia mantap memilih Harvard dengan mengambil dua master degree, yakni Masters of Public Health Harvard TH Chan dan Master of Medical Sciences in Global Health Delivery Harvard Medical School.

"Keputusan akhir, aku mengambil Master of Global Health di Harvard karena mengejar seorang dosen. Dia salah satu dosen yang aku ingin banget pelajari ilmunya," papar Celline.

Hal yang juga menginspirasi adalah Celline menempuh studi S2 luar negeri ini dari beasiswa program LPDP (Lembaga Penyedia Dana Pendidikan).

Dengan LPDP, biaya studi selama di Amerika Serikat ditanggung penuh oleh negara.




(faz/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads