Cerita Fardita Ode Josan dan Agung Agustianto, Maba Terjauh & Termuda di ITERA

ADVERTISEMENT

Cerita Fardita Ode Josan dan Agung Agustianto, Maba Terjauh & Termuda di ITERA

Devi Setya - detikEdu
Sabtu, 20 Agu 2022 13:00 WIB
Mahasiswa Itera
Fardita Ode Josan dan Agung Agustianto Maba ITERA Foto: Humas ITERA
Jakarta -

Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menyambut kehadiran 4.860 mahasiswa baru (maba) yang lolos dari berbagai seleksi masuk. Seluruh maba mengenakan pakaian senada berwarna hitam-putih dan berkumpul di pelataran Gedung Kuliah Umum (GKU) ITERA pada Senin, 15 Agustus 2022 lalu.

Dari ribuan maba ITERA tahun ini, ada dua maba yang mencuri perhatian lantaran menjadi yang termuda dan terjauh asal.

Keduanya adalah Fardita Ode Josan dan M. Agung Agustianto. Fardita adalah maba dari provinsi terjauh yakni asal Raja Ampat, Papua Barat. Sedangkan M. Agung adalah maba termuda karena usianya baru 15 tahun saat masuk Itera.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maba Terjauh Asal Papua Barat

Sekilas tak ada yang berbeda antara Fardita Ode Josan dengan maba lainnya. Namun sebuah fakta baru terungkap ketika diumumkan bahwa Fardita adalah maba asal terjauh yang diterima di ITERA.

Fardita berasal dari Kelurahan Kabare, Kecamatan Waigeo Utara, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Jarak tempat tinggal asalnya dengan Itera sekitar 2.911 kilometer.

ADVERTISEMENT

Tentu ini menjadi satu tantangan tersendiri bagi Fardita karena harus rela meninggalkan kampung halaman demi melanjutkan pendidikan.

Meskipun harus jauh dari keluarga, Fardita mengaku bangga bisa duduk menjadi mahasiswa di Itera yang kampusnya berlokasi di Lampung ini.

Diakui Fardita, keluarganya pun merasa bangga mengetahui ia diterima melalui program beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik).

Fardita yang diterima pada Program Studi Farmasi ini mengungkapkan rasa bahagianya bisa melanjutkan pendidikan hingga jenjang kuliah dengan program beasiswa.

"Saya sangat bersyukur dapat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi untuk meraih mimpi, program beasiswa ini juga meringankan beban kedua orang tua, karena jika tidak beasiswa mungkin saya tidak bisa kuliah," kata Fardita dikutip dari laman resmi ITERA.

Menempuh perjalanan ribuan kilometer tentu menjadi pengalaman berharga sekaligus berkesan bagi Fardita. Meskipun sempat sedih karena harus berpisah dari orang tua untuk sementara waktu, tapi Fardita mengaku senang bisa menemukan lingkungan baru serta bertemu dengan teman-temannya.

Gadis berhijab ini juga menilai orang-orang di Lampung sangat ramah dan mau menerimanya.

"Kesan pertama aku saat melihat orang Lampung itu asik, baik, dan mau menerima kehadiran aku jadi aku nyaman juga," lanjut Fardita.

Sebagai obat rindu dengan orang tua dan keluarga, Fardita mengaku mengandalkan sambungan telepon untuk tetap berbagi kabar.

Maba Termuda Usia 15 Tahun

Selain Fardita yang dinobatkan sebagai maba asal terjauh, ada juga M. Agung Agustianto yang diumumkan sebagai maba termuda. Ketika diterima di Itera, pria yang akrab disapa Agung ini baru berusia 15 tahun 11 bulan 15 hari.

Agung yang diterima pada Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan ini membeberkan alasannya mengapa bisa menjadi mahasiswa termuda. Ia mengatakan sejak duduk di bangku SD sudah mengikuti program akselerasi atau percepatan.

Agung yang lahir 28 Agustus 2006 ini sudah masuk di SD ketika usianya baru 5 tahun. Ia juga memilih kelas akselerasi saat duduk di bangku SMA. Hal inilah yang membuat Agung bisa kuliah di usianya yang masih muda.

Agung mengaku senang dan bangga dapat menjadi mahasiswa termuda di ITERA. Ia pun memiliki mimpi besar yang ingin diraihnya saat mengikuti kegiatan sebagai mahasiswa.

"Pertama saya melihat ITERA sangat bangga dan tidak menyangka ternyata seluas ini kampusnya, dan saya berharap bisa menjadi mahasiswa berprestasi seperti kakak-kakak peraih OZT Award," pungkas Agung.




(dvs/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads