Institut Teknologi Sumatera (ITERA) telah menjadi perguruan tinggi pertama di Indonesia yang mendirikan prodi Teknik Sistem Energi (TSE) dengan fokus pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Dalam kaitannya, ada lima universitas lain yang juga mengembangkan prodi bidang EBT, yaitu:
1. Universitas Tanjung Pura Pontianak
2. Universitas HKBP Nommensen Medan
3. Institut Teknologi Nasional Malang
4. Universitas Negeri Manado
5. Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersama kelima universitas tersebut dan PT Wijaya Karya (Wika) Tbk., ITERA menjalin kerja sama untuk mengembangkan prodi dengan fokus EBT.
Penandatanganan nota kesepahaman bersama atau MoU pada bidang EBT melalui pengembangan program studi, kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dan inovasi di bidang EBT telah dilakukan oleh Rektor ITERA, Prof Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha pada Sabtu kemarin (6/8).
Penandatanganan MoU, konsorsium perguruan tinggi dan PT Wika, membedah perlunya pengembangan EBT dalam sebuah focus group discussion (FGD).
FGD tersebut turut dihadiri oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbudristek, Lukman, S.T., M.U.
EBT Penting untuk Dikembangkan
Dikutip dari laman resmi ITERA pada Minggu (7/8/2022), Rektor ITERA menjelaskan pemanfaatan energi yang berlebih seperti yang saat ini terjadi, bangsa Indonesia akan menunggu masa krisis energi. Maka dari itu, EBT penting untuk dikembangkan sebagai alternatif sumber energi.
"Kesepakatan bersama ini akan berdampak sangat besar dalam keseharian kita, khususnya pada bidang pendidikan untuk mengingatkan generasi muda, agar memiliki komitmen dan berkontribusi dalam memecahkan permasalahan global di bidang energi," jelas Rektor ITERA tersebut.
Aris Rahman selaku Kepala Divisi Engineering PT Wijaya Karya Tbk., berharap Energi Baru Terbarukan dapat dijadikan sebagai suatu hal yang tidak mahal dan tidak sulit untuk dikembangkan dan diinovasikan menjadi terobosan terbaru.
"Untuk menyelamatkan negeri ini, PT Wika sangat terbuka dengan dunia pendidikan tinggi melalui para akademisi sebagai pengembang pendidikan untuk mengembangkan EBT demi keselamatan dunia bersama," kata Aris.
Di saat yang bersamaan, Direktur Kelembagaan, Dirjen Dikti Kemendikbudristek, Lukman S.T., M.U., memaparkan bahwa produk dengan fokus EBT dapat berkesinambungan dan bersaing dengan prodi lainnya. Sebab, tenaga terampil dan ahli dal,am bidang EBT sangat diperlukan.
"Kami berharap agar prodi dengan fokus EBT dapat dipersiapkan secara matang, dan memberikan manfaat luas. Pemerintah melalui Kemendikbudristek akan memfasilitasi untuk mengembangkannya," ujar Lukman.
Sebagai informasi, prodi di ITERA yang berkaitan dengan EBT adalah Teknik Sistem Energi. Prodi TSE itu telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah melalui Kemendikbudristek RI dan meluluskan mahasiswa.
(nah/nah)