Menurut Siti, kegiatan pada Jumat (8/7) kemarin menjadi momen untuk menyapa civitas akademika. Adapun makna di balik acara 'Menyapa Sahabat Kebangsaan', yaitu semua yang hadir merupakan sahabat kebangsaan.
"Alhamduliilah di Tahun 2022 Sarasehan Kehumasan sudah terlaksana sebanyak 4 kali", ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (9/7/2022).
Dikatakan Siti, sebelum di UIN Maliki, acara itu telah diadakan di Universitas Negeri Semarang, Universitas Djuanda Bogor, dan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Perempuan asal Kota Bandung, Jawa Barat, itu berharap peserta yang hadir dapat menjadi sahabat kebangsaan dari MPR. Tentunya dengan mengenal lebih dekat MPR, serta tugas dan wewenang apa saja yang diemban lembaga MPR.
Dengan begitu diharapkan dapat berjalan beriringan dengan MPR untuk mengukuhkan peran sebagai Rumah Kebangsaan Pengawal Ideologi Pancasila dan Kedaulatan Rakyat.
Diketahui, kegiatan yang berlangsung di Auditorium Fakultas Humaniora dan Budaya, Gedung KH. Oesman Mansoer, UIN Maliki, tersebut mengambil tema 'Peran Mahasiswa dalam Mengisi Kemerdekaan'. Hal ini mengingat para mahasiswa memiliki peran dalam konteks pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
Siti menegaskan Setjen MPR hadir di kampus bukan untuk menggurui, melainkan mengingatkan kembali memori kebangsaan. Bahwa dari zaman sebelum kemerdekaan Indonesia para pemuda dan mahasiswa memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
Di hadapan para mahasiswa yang menggunakan jaket almamater biru itu, Siti memaparkan pada tahun 1928, para pemuda berkumpul untuk mengikrarkan apa yang kita kenal dengan Sumpah Pemuda. Kemudian di tahun 1945 para pemuda juga mendorong agar kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, dan setelah kemerdekaan sejarah mencatat bagaimana peran mahasiswa pada tahun 1965, serta reformasi tahun 1998.
Lebih lanjut dia menilai peran mahasiswa dan pemuda tidak bisa disamakan. Karena tantangan dari setiap generasi berbeda.
"Kita mengenal adanya generasi baby boomer, generasi X, generasi millennial, generasi Z serta yang terbaru adanya generasi Alpha. Masing-masing generasi tentu memiliki kondisi dan tantangan yang berbeda, perkembangan teknologi sedikit banyak mempengaruhi hal tersebut," katanya.
"Kalau dahulu zaman generasi baby boomers mahasiswa belum ada teknologi digital seperti hari ini, sedangkan generasi alpha yang baru lahir, dari usia dini sudah terbiasa dengan teknologi digital. Menarik tentunya untuk dibahas, para mahasiswa saat ini yang masuk dalam kategori generasi Z berperan mengisi kemerdekaan dan pembangunan bangsa dan negara Indonesia," imbuh Siti.
Undang Mahasiswa ke MPR
Dalam kesempatan itu, Siti juga mengundang mahasiswa dan dosen untuk datang ke Komplek Gedung MPR/DPR, di Senayan, Jakarta.
"Kami menyambut baik apabila ada dosen dan mahasiswa yang ingin berkunjung ke MPR datang dan melihat langsung Gedung MPR," tuturnya. Prosedur yang ditempuh dikatakan dengan berkirim surat dan nanti akan diagendakan penerimaannya oleh Biro Humas dan Sistem Informasi MPR," jelasnya.
Menurutnya, di sana para mahasiswa dan dosen tak hanya bisa melihat dari dekat gedung wakil rakyat yang penuh sejarah, namun juga menikmati berbagai fasilitas yang ada.
Selain itu, MPR juga memiliki perpustakaan dengan koleksi buku yang lengkap. "Apabila sudah berkunjung ke MPR bisa sekalian melihat koleksi perpustakaan, siapa tau dibutuhkan bagi mahasiswa dan dosen," ujarnya.
"Kalau ada hasil skripsi, tesis atau disertasi mahasiswa yang ingin disumbangkan ke Perpustakaan MPR kami juga sangat terbuka menerima hal tersebut," tambahnya.
Siti menyebut perpustakaan MPR cukup mengikuti perkembangan kemajuan teknologi informasi. Salah satunya dengan melakukan digitalisasi layanan melalui aplikasi Buku Digital MPR RI. Di aplikasi itu tersedia majalah Majelis MPR, jurnal, hasil kajian, dan banyak produk-produk MPR lainnya.
"Silahkan di-download di Google Play Store buku digital MPR," ungkapnya.
"Sampai dengan hari ini tersedia di platform Android, mudah-mudahan ke depan bisa juga di download di platform IOS," tandasnya.
(ncm/ega)