Rektor IPB & 70 Peneliti RI Terbang ke Jerman untuk Pertemuan Sains

ADVERTISEMENT

Rektor IPB & 70 Peneliti RI Terbang ke Jerman untuk Pertemuan Sains

Novia Aisyah - detikEdu
Rabu, 06 Jul 2022 13:45 WIB
Rektor IPB dan 70 peneliti RI ke Jerman untuk konsorsium sains
Foto: Dok. IPB University/Rektor IPB dan 70 peneliti RI ke Jerman untuk konsorsium sains
Jakarta -

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Arif Satria bersama 70 peneliti dari Indonesia berangkat menuju Jerman dalam rangka pertemuan sains tahunan konsorsium riset CRC990-EFForTS. Pertemuan ini didukung oleh pendanaan dari German Research Foundation atau DFG.

Selain dari pihak IPB, ada beberapa universitas lain yang turut mengirimkan delegasinya. Di antaranya adalah Universitas Tadulako (UNTAD), Universitas Jambi (UNJA), Universitas Syiah Kuala (USK), Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Perdagangan RI.

Selain itu juga hadir Wakil Duta Besar KBRI Berlin Yul Edison, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Prof. Nizam, dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin Ardi Marwan. Dari pihak swasta, Indonesia diwakili oleh PT REKI, PT Humusindo, dan PT SBU.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konsorsium CRC990-EFForTS ini adalah kerja sama antara IPB University, UNJA, dan UNTAD bersama Georg-August University of Goettingen Jerman dalam menyelenggarakan riset dasar. Tujuan kerja sama penelitian tersebut adalah mengembangkan pengetahuan mengenai dinamika fungsi ekologi dan sosial ekonomi sistem transformasi hutan.

Berdasarkan rilis yang diterima wartawan, hasil dari riset tersebut akan difokuskan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dasar dinamika ekologi serta sosial ekonomi sistem transformasi penggunaan lahan di dataran rendah Jambi, yakni lahan, kebun karet, hutan karet, kebun karet, serta kebun sawit.

ADVERTISEMENT

Melalui sambutannya, Arif Satria mengatakan bahwa kini konsorsium tersebut sudah menginjak fase ke-3, 2019-2023. Berbagai produk pengetahuan berupa lebih dari 300 publikasi ilmiah yang sudah dihasilkan selama lebih dari 10 tahun ini, kata Arif, perlu ditransformasikan lebih lanjut melalui komunikasi sains yang efektif. Harapannya, dampak yang dirasakan juga lebih luas.

Rektor IPB tersebut menambahkan, setelah konsorsium ini, pihak Indonesia ingin menegaskan pentingnya kolaborasi transdisiplin untuk usulan topik riset baru ke depannya. Namun, temanya akan tetap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan.




(nah/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads