Institut Pertanian Bogor (IPB University) memperluas kerjasama dalam bidang akademik dan riset dengan University of Copenhagen melalui penandatanganan perpanjangan perjanjian kerjasama (MoU) pada Jumat (1/7/2022) di Gedung Faculty of Science, the University of Copenhagen (UCPH), Denmark. UCPH sendiri telah menghasilkan 9 Penerima Nobel (Naubel Lauretes) dan menempati posisi No. 82 dunia untuk QS World University Ranking.
Berdasarkan rilis resmi yang diterima detikEdu pada Senin (4/7/2022), acara penandatanganan MoU dihadiri oleh Bapak Arya Widyatmoko, Konsuler bidang Komunikasi, Sosial dan Kebudayaan sebagai perwakilan dari Kedutaan Besar RI di Copenhagen.
Sementara itu, Rektor IPB University Profesor Arif Satria hadir didampingi Profesor Bambang Purwantara dan Dr. Muhammad Agil dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB), serta Direktur Program Internasional IPB Prof Iskandar Z Siregar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Momentum tersebut menjadi penguatan dan perluasan kerjasama riset yang selama ini telah berlangsung dengan Assoc. Professor Rasmus Heller, pakar bioinformatika (Computational and RNA Biology) UCPH.
Sebelumnya, kerjasama tersebut dimulai sejak tahun 2018 silam dengan topik "Admixture between wild and domestic bovines: Implication for genetic improvement and conservation," yang dibiayai melalui skema riset Pemerintah Denmark dan European Union (EU).
Hadir pula Profesor Niels Kroer sebagai Ketua Departemen Biologi dan Assoc. Profesor Rasmus Heler, sebagai peneliti utama Kerjasama riset yang akan menganalisis keterkaitan genom banteng dengan beberapa sapi lokal Indonesia.
Informasi genom tersebut dapat dimanfaatkan untuk memformulasikan strategi konservasi sumberdaya genetik dan pemanfaatannya melalui bioteknologi dan pemuliaan. Konservasi sumberdaya genetik kini terus dikembangkan IPB setelah bulan lalu juga menjalin kerjasama dengan Jerman untuk pelestarian badak Jawa dan Sumatera.
Profesor Iskandar Z Siregar berkesempatan untuk mempresentasikan tentang IPB dan capaiannya serta memaparkan harapan pengembangan kerjasama ke depan yang lebih kuat dalam bidang akademik dan riset antara IPB University dan UCPH.
Lebih lanjut, Profesor Iskandar menjelaskan bahwa IPB juga telah menjalin kerjasama penelitian dengan Prof Ida Theilade dari Department of Food and Resource Economics, UCPH berjudul "REDD+ The forest grab of all times?" pada tahun 2014-2019 lalu.
Kerjasama yang dilakukan oleh IPB University dan UCPH, direncanakan akan dikembangkan melalui skema program pertukaran mahasiswa (student exchange), transfer kredit, pengembangan summer course program dan kerjasama penelitian yang lebih luas dan lebih kuat.
Besar harapan dapat meningkatkan in-bound student mobility melalui program summer course, meningkatkan jumlah mahasiswa IPB yang dapat mengambil kuliah satu semester di UCPH sebagai bagian dari program ini.
Sebelumnya, Rektor IPB dan anggota tim juga diterima oleh Ibu Dewi Savitri Wahab selaku Duta Besar RI di Wisma Duta Indonesia di Copenhagen. Dubes RI sangat mendukung penguatan kerjasama antara IPB University dengan University of Copenhagen dalam bidang akademik, riset dan inovasi.
Kerjasama antara IPB University dengan Lembaga Riset dan Perusahaan yang tertarik untuk berinvestasi juga diharapkan dapat dilakukan dalam pengembangan teknologi dan produksi bio-industri untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan perkebunan di Indonesia.
(lus/lus)