ITS Punya Prodi Baru Teknik Pangan, Apa Bedanya dengan Kampus Lain?

ADVERTISEMENT

ITS Punya Prodi Baru Teknik Pangan, Apa Bedanya dengan Kampus Lain?

Anatasia Anjani - detikEdu
Minggu, 17 Apr 2022 20:35 WIB
Kampus ITS Surabaya
Kampus ITS.Foto: Kampus ITS Surabaya (dok. ITS)
Jakarta - Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memiliki program studi (prodi) baru yaitu teknik pangan. Prodi ini adalah pecahan dari Departemen Teknik Kimia. Walaupun begitu, prodi teknik pangan ITS masih belum banyak dikenali.

Kepala Program Studi (Kaprodi) Teknik Pangan, Arief Widjaja menerangkan prodi ini didirikan untuk menyukseskan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035. Di dalam rencana tersebut, industri pangan masuk ke dalam andalan industri nasional.

Arief menyampaikan prodi teknik pangan ITS memiliki perbedaan. Perbedaannya yaitu pada aspek desain proses pangan. Aspek ini akan membekali mahasiswa untuk mempersiapkan industri pangan.

Dimulai dari pemilihan bahan baku pengiriman dan penyimpanan bahan baku, proses pengolahan bahan baku, pengemasan produk yang aman untuk kesehatan, hingga masalah gaji karyawan industri.

Prodi teknik pangan ITS sendiri saat ini sudah memiliki 6 dosen tetap dan 2 tenaga kependidikan (tendik). Ia juga menyebut akan menambahkan jumlah dosen setiap penerimaan mahasiswa baru agar rasio dosen dan jumlah mahasiswa seimbang.

Teknik pangan ITS sendiri saat ini menerima mahasiswa melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN. Berbeda dengan tahun 2021 lalu yang hanya melalui Seleksi Kemitraan, Mandiri, dan Prestasi (SKMP).

Dengan dibukanya melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN diharapkan akan mempermudah calon mahasiswa baru yang ingin mendaftar di prodi ini.

"Ada 40 kursi yang kami sediakan, kami harap semua kursi tersebut akan terisi penuh tahun ini," kata Arief yang dilansir dari laman ITS.

Prospek Kerja Teknik Pangan

Menurut alumni teknik pangan ITS, nantinya di dalam dunia kerja ada dua bidang yang dibutuhkan. Pertama adalah bidang industri pangan.

Pada bidang ini meliputi pengembangan dan diversifikasi produk pangan baru, pengembangan proses produksi pangan baru, hingga desain dan instalasi proses produksi bahan pangan.

Sedangkan yang kedua adalah bidang pangan non industri yaitu pengembangan produk pangan baru pada kegiatan pertanian, bidang nutrisi dan kesehatan, hingga keuangan dan ekonomi berkelanjutan berbasis ketahanan pangan nasional.

Menurut Arief semua bidang pekerjaan ini sangat dibutuhkan oleh sebuah negara.

"Karena negara yang kuat adalah negara dengan ketahanan pangan tinggi," papar Arief.

Bagaimana detikers? Tertarik mengambil jurusan teknik pangan ITS?


(atj/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads