Pengamatan Hilal Jelang Ramadan, Peneliti Bosscha ITB: Ada Potensi Perbedaan

ADVERTISEMENT

Pengamatan Hilal Jelang Ramadan, Peneliti Bosscha ITB: Ada Potensi Perbedaan

Fahri Zulfikar - detikEdu
Kamis, 31 Mar 2022 20:00 WIB
Tim Astronomi dan Ilmu Falak dari MAN 1 Solo melakukan   pemantauan hilal (rukyatul hilal) dengan teleskop di laboratorium sekolah setempat, Solo, Jawa Tengah, Kamis (23/4/2020). Pemantauan hilal (rukyatul hilal) tersebut untuk penetapan 1 Ramadan 1441H. ANTARA FOTO/Maulana Surya/aww.
Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya/Pengamatan Hilal Jelang Ramadan, Peneliti Bosscha ITB: Ada Potensi Perbedaan
Jakarta -

Institusi pendidikan dan penelitian di bidang astronomi, Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan pengamatan bulan sabit muda pada hampir setiap bulan.

Setiap tahunnya, Observatorium Bosscha juga menjadi salah satu rujukan untuk penetapan awal Ramadhan dan Syawal bagi Kementerian Agama Republik Indonesia dan masyarakat umum.

"Observatorium Bosscha akan menyelenggarakan pengamatan bulan sabit pada tanggal 1 April 2022 yang merupakan penanda beralihnya bulan Sya'ban ke bulan Ramadan 1443 H," tulis keterangan melalui rilis, Kamis (31/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pengamatan Dilaksanakan di Lembang

Tim Observatorium Bosscha melaksanakan pengamatan hilal di Observatorium Bosscha, Lembang pada tanggal 29 Maret hingga 2 April 2022 dari pagi hari hingga bulan terbenam di ufuk Barat.

Kegiatan pengamatan bulan sabit oleh Observatorium Bosscha ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas (kenampakan) bulan sebagai fungsi dari elongasi dan ketebalan sabit bulan, dan juga dalam rangka rukyatul hilal bulan Ramadhan 1443 H.

ADVERTISEMENT

Rukyatul hilal dilakukan pada sore hari dan deteksi sabit bulan dilakukan setelah Matahari terbenam. Sabit yang tampak setelah Matahari terbenam ini disebut sebagai hilal.

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan sebuah teleskop berukuran 106 mm berjenis refraktor yang dilengkapi detektor kamera berbasis CCD. Citra yang ditangkap oleh kamera kemudian diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan tampilan sabit bulan.

Ada Potensi Perbedaan Penentuan Awal Ramadan

Di Indonesia, pihak yang berwenang menentukan awal Ramadan dan Syawal adalah pemerintah Republik Indonesia melalui proses sidang itsbat.

Tugas Observatorium Bosscha sendiri adalah menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian tentang hilal kepada unit pemerintah yang berwenang jika diperlukan sebagai masukan untuk sidang isbat.

Peneliti Observatorium Bosscha, Muhammad Yusuf mengatakan ada potensi perbedaan dalam penentuan awal Ramadan jika dilihat dari pengamatan bulan sabit.

"Tentu saja ada potensi tersebut bergantung pada kriteria yang digunakan. Kalau melihat berarti harus menunggu tanggal 2 (April), kalau tidak perlu melihat maka bisa diputuskan besok (1 April)," ucapnya dalam acara konferensi pers Pengamatan Hilal Ramadan 1443 H via zoom, Kamis (31/3/2022).

Mengapa Ada Perbedaan Penentuan?

Lebih lanjut Yusuf menjelaskan bahwa perbedaan hitungan bisa muncul karena di Indonesia masih banyak yang mendasari hitungannya dari metode lama yang tidak memasukkan berbagai koreksi.

"Nah kalau hitungan berbeda, kriterianya berbeda. Dan bisa menentukan bilangannya salah," ungkapnya.

Yusuf juga menjelaskan bahwa Muhammadiyah memiliki pemahaman bahwa bulan baru terjadi pada saat sudah terjadi konjungsi sebelum matahari terbenam berapapun ketinggiannya.

"Sementara yang lain berpendapat bahwa hilal setidaknya bisa dilihat dulu atau rukyat dulu. Batas rukyat berbeda-beda. Jadi yang menyebabkan perbedaan adalah interpretasi terhadap aturan," terangnya.


Syarat Ideal untuk Pengamatan Hilal

Peneliti Observatorium Bosscha juga menjelaskan bahwa ada beberapa syarat ideal untuk melakukan pengamatan hilal, di antaranya:

- Lokasi tidak setiap hari hujan

- Lokasi punya jumlah langit cerah yang dominan

- Kondisi uap air

- Berada di daerah ketinggian

- Mudah diakses tempatnya

Pada akhir sesi, Observatorium Bosscha ITB mengajak kepada masyarakat untuk menyaksikan pengamatan hilal awal Ramadan besok, 1 April 2022 via Youtube atau instagram Observatorium Bosscha.




(faz/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads