Konflik Dosen Vs Rektor, ITB: Penerimaan Mahasiswa Baru SBM Tetap Berjalan

ADVERTISEMENT

Konflik Dosen Vs Rektor, ITB: Penerimaan Mahasiswa Baru SBM Tetap Berjalan

Fahri Zulfikar - detikEdu
Jumat, 11 Mar 2022 16:00 WIB
Spanduk SBM ITB tak menerima mahasiswa baru lagi
Foto: Wisma Putra/detikJabar/Konflik Dosen Vs Rektor, ITB: Penerimaan Mahasiswa Baru SBM Tetap Berjalan
Jakarta -

Konflik antara Forum Dosen Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB dengan Rektor ITB karena pencabutan swakelola SBM masih berlanjut.

Bahkan kemudian muncul spanduk bertuliskan "SBM tidak menerima mahasiswa baru" yang viral di media sosial.

Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Naomi Haswanto menyatakan informasi yang viral tentang penerimaan mahasiswa baru SBM ITB tidaklah tepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Informasi atau berita tentang "SBM ITB tidak menerima mahasiswa baru untuk sementara" adalah tidak tepat. Keputusan penerimaan mahasiswa baru adalah kewenangan Rektorat ITB," ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (11/3/2022).

Penerimaan Mahasiswa Baru ITB Tetap Sesuai Rencana

Dalam keterangan tersebut juga dijelaskan bahwa penerimaan mahasiswa baru ITB untuk seluruh program pendidikan, baik Sarjana (baik itu melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, SM-ITB, dan Internasional Undergraduate Program), Pascasarjana, serta Program Profesi, tetap berlangsung secara normal sesuai rencana, sesuai dengan informasi resmi yang tercantum di laman https://admission.itb.ac.id.

ADVERTISEMENT

"Terkhusus kepada para siswa-siswi yang sudah memilih ITB, termasuk yang memilih SBM ITB pada SNMPTN 2022, tetap diproses sebagaimana mestinya, sesuai dengan jadwal LTMPT," bunyi tulisan dalam siaran pers tersebut.

Naomi menjelaskan bahwa hingga saat ini, ITB tetap melakukan seluruh upaya terbaik untuk menjalankan seluruh program akademik agar tidak merugikan mahasiswa.

Termasuk proses Pendidikan dan Operasional SBM yang tetap berjalan seperti biasa. ITB senantiasa menjamin dan selalu bertanggung jawab untuk menjaga kualitas pelayanan Tridarma kepada seluruh pemangku kepentingan, khususnya pendidikan kepada seluruh mahasiswa ITB termasuk mahasiswa SBM.


Aktivitas Akademik SBM ITB Dimonitor Ketat

Lebih lanjut, Naomi mengatakan bahwa seluruh aktivitas akademik di SBM ITB juga dimonitor secara ketat oleh pimpinan ITB.

Nantinya, apabila ditemukan pelanggaran berupa penurunan pelayanan akademik oleh dosen, maka ITB akan mengambil tindakan tegas dan Kantor Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan (WRAM) ITB mengambil alih pelayanan akademik.

"ITB telah menyediakan hotline pengaduan di WhatsApp (WA) Akademik ITB No: 08112101920," ungkapnya.


MWA ITB Dukung Pihak Rektorat

Dijelaskan juga bahwa Majelis Wali Amanat (MWA) ITB turut mendukung pihak Rektorat dalam menuntaskan permasalahan terkait SBM ITB.

MWA menyampaikan kepada Rektor untuk bersama-sama dengan Dekanat SBM ITB memperbaiki/meningkatkan/memperkuat manajemen SBM ITB.

"MWA ITB menegaskan kembali dukungannya kepada Rektorat dalam berbagai upaya untuk menjamin dan melaksanakan operasional kegiatan sebagaimana mestinya," papar Naomi

MWA ITB juga memberi penegasan untuk mengambil tindakan tegas dengan mentertibkan dosen dan tendik yang melanggar aturan disiplin pegawai dalam melaksanakan pelayanan akademik termasuk di SBM ITB, sesuai dengan aturan/peraturan yang berlaku.

"ITB optimis bahwa masalah SBM ITB dapat dituntaskan dalam waktu segera dengan dukungan penuh dan kepercayaan dari seluruh sivitas akademika, tendik, MWA, Senat Akademik, dan para alumni," tutup Kepala Biro Komunikasi dan Humas ITB tersebut.


Konflik Forum Dosen & Rektorat

Sebelumnya, pencabutan swakelola SBM ITB tanpa adanya pemberitahuan dan kesepakatan, berbuntut konflik antara Forum Dosen SBM ITB dengan Rektor ITB Reini Wirahadikusumah.

Konflik ini akhirnya membuat Forum Dosen SBM ITB memutuskan tidak mengajar dan meminta mahasiswa belajar mandiri mulai 8 Maret 2022 lalu. Proses belajar mengajar juga tidak dilaksanakan secara luring maupun daring.




(faz/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads