Boneka Arwah Ramai Dibahas, Pakar UNS: Di Indonesia Ada Jalangkung

ADVERTISEMENT

Boneka Arwah Ramai Dibahas, Pakar UNS: Di Indonesia Ada Jalangkung

Anatasia Anjani - detikEdu
Rabu, 05 Jan 2022 13:30 WIB
Boneka arwah spirit doll kini tengah heboh diperbincangkan dan menjadi sebuah tren di kalangan selebriti. Bagaimana tanggapan MUI-Sosiolog?
Ilustrasi boneka/Boneka arwah ternyata tak asing di Indonesia salah satunya dalam bentuk jalangkung. Foto: Getty Images/iStockphoto/ΠœΠΈΡ…Π°ΠΈΠ» Π ΡƒΠ΄Π΅Π½ΠΊΠΎ
Jakarta -

Di lini masa Twitter, netizen ramai membicarakan mengenai spirit doll atau boneka arwah. Hal tersebut diawali ketika seorang artis memposting foto bersama dua boneka arwahnya ke Instagram sejak Desember 2021.

Boneka tersebut diurusnya seperti seorang bayi dengan mengenakannya baju bayi, dibuatkan akun Instagram pribadi, hingga ada newborn photoshot khusus untuknya.

Netizen pun mengaitkan keputusan artis tersebut dengan hal-hal yang berbau mistis. Melihat hal itu, pemerhati budaya Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tundjung Wahadi Sutirto berkomentar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya spirit doll bukanlah sesuatu yang baru. Masyarakat Indonesia telah mempercayai boneka arwah khususnya dalam mitologi Jawa. Perilaku supranatural ini menggunakan media visual seperti boneka, untuk berdialog dengan arwah.

Tundjung mencontohkan ada boneka Jalangkung yang dipercaya sebagai boneka arwah untuk mendatangkan arwah.

ADVERTISEMENT

"Jalangkung itu terbuat dari gayung atau di Jawa disebut dengan siwur (alat untuk mandi) yang terbuat dari bathok (kulit kelapa) dan diberikan ragangan kayu untuk tangan. Kalau Jalangkung itu dipersonifikasikan sebagai figur laki-laki maka boneka arwah yang personifikasinya perempuan disebut dengan Nini Thowok," ujar Tundjung yang dikutip dari laman UNS.

Keberadaan spirit doll menurut Tundjung sangat erat kaitannya dengan animisme dan dinamisme yang telah ada pada zaman Mesolitikum. Selanjutnya berkembang pada masa Hindu Budha yang memperkaya animisme dan dinamisme.

Menurut Tundjung hal ini mendorong manusia untuk hidup dan membangun harmonisasi dengan entitas roh. Hasil harmonisasi itulah yang kemudian melahirkan perilaku menghadirkan roh dalam visualisasi diri orang dan boneka atau benda bertuah.

"Dalam tradisi seni pertunjukkan menghadirkan roh dalam penampilannya banyak dijumpai di Jawa seperti Jathilan, Sintren, Jaran Kepang dan sebagainya," kata Tundjung.

Tundjung juga mencontohkan wayang juga merupakan bentuk penjelmaan roh pada alam kehidupan duniawi. Dalam budaya Tiongkok juga ada kebudayaan spirit doll yang disebut Ca Lai Gong.

"Misalnya, bagaimana kisah pewayangan tokoh Bambang Ekalaya yang menciptakan patung Durna sebagai visualisasi guru yang mahir mengajarkan memanah dan lebih unggul daripada Arjuna yang berguru kepada Durna secara biologis," ujar Tundjung.

Tundjung menjelaskan boneka Arwah di tanah Jawa sudah muncul pada masa-masa krisis. Contohnya ketika terjadi krisis ekonomi di tahun 1929, muncul dan populer visualisasi makhluk halus yang disebut dengan Nyi Blorong.

Selanjutnya di era revolusi Indonesia usai kemerdekaan, mulai muncul banyak aliran kebatinan yang menjadi era suburnya kepercayaan terhadap kekuatan supranatural. Konstruksi boneka arwah tetap ada dari dulu hingga saat ini, yang kadang disertai hal mistis.




(atj/row)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads