Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengakui, pada pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2021 lalu ada dua lokasi yang sempat bermasalah yakni Jakarta dan Bogor.
"Sebetulnya yang bermasalah itu hanya ada dua teman-teman, daerah-daerah lain ini se-Indonesia nggak bermasalah. Yang bermasalah itu adalah di Jakarta dengan di Bogor karena jumlah SLTA-nya sangat banyak," ujar Ketua Pelaksana LTMPT Budi P. Widyobroto dalam konferensi pers Pembukaan PMB 2022, Selasa (04/01/2022).
Namun dirinya meyakinkan, pihak LTMPT terus mencari peluang lain agar di UTBK-SBMPTN gelombang dua bisa menampung semua peserta. "Kita selalu mencari yang lain untuk gelombang dua yang harapannya itu bisa menampung semuanya," tegas Budi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat kembali situasi UTBK-SBMPTN 2021, Budi mengatakan para peserta di Jakarta banyak yang terlanjur mendaftar di Bandung dan sebagainya karena khawatir tidak mendapatkan tempat.
"Kasus 2021, Jakarta ini istilahnya kehabisan, kan gitu. Kemudian sudah terlanjur, adik-adik itu juga tanda petik gitu ya, khawatir tidak dapat tempat gitu ya. Akhirnya ada yang mendaftar di Bandung, ada yang ini, juga sebagainya," ujar Guru Besar Fakultas Peternakan UGM itu.
Dirinya mengimbau agar para peserta UTBK-SBMPTN 2022 nantinya mendaftar ke lokasi terdekat karena masih kondisi pandemi COVID-19. Dia pun berharap agar peristiwa UTBK di Jakarta dan Bogor di tahun lalu tidak terulang kembali.
"Kita 2022 ini semoga, dua tempat ini utamanya Bogor dan Jakarta itu tidak terjadi lagi seperti 2021. Asalkan sekali lagi, mitra-mitra kita itu juga bisa kita ajak bekerja sama. Nanti Kita laporan ke Pak Dirjen lah. Pak Dirjen untuk bisa membantu kira-kira kalau belum jumlah tertentu dua gelombang itu, nanti kita akan sampai ke mungkin SMA-SMA yang penting infrastrukturnya memenuhi persyaratan yang kita minta," papar Budi.
Budi mengatakan, pihak LTMPT pada tahun 2021 telah memberi bantuan komputer-komputer ke berbagai pusat UTBK-SBMPTN yang harapannya untuk bisa meningkatkan jumlah.
"Kami setiap tahun itu sudah berusaha maksimal agar setiap daerah itu bisa menampung pendaftar di daerah tersebut. Artinya siswa-siswa yang ingin mengikuti UTBK," jelas Budi.
Problem UTBK-SBMPTN Justru Terjadi di Wilayah Padat
Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto menyatakan, sebetulnya permasalahan terkait lokasi UTBK-SBMPTN justru bukan terjadi di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). "Menambahkan penjelasan mengenai isu logistik, demografi dan aksesibilitas ini memang deja vu. tadinya kita mengira 3T, ternyata justru di daerah yang super padat yang justru akan lebih complicated," sebut Wikan.
"Dengan bergabungnya politeknik dalam LTMPT ini kita akan bisa membantu untuk laboratorium-laboratorium komputer di politeknik-politeknik kita. Dan kalau misalnya nanti dibutuhkan tentunya, SMK-SMK ini kan sudah banyak yang kita revitalisasi, yang bangunannya sudah mirip hotel itu sudah cukup banyak ya, yang lab komputernya juga sudah cukup advance. nanti beberapa SMK di daerah Jabodetabek ini nanti kita coba kurasi mana yang secara teknologi dan mana yang secara infrastruktur masuk dalam standar LTMPT untuk aksesibilitas dan isu demografi dan logistik ini bisa kita pecahkan bersama," kata dia meyakinkan soal lokasi UTBK-SBMPTN 2022.
Penyelenggaraan tes UTBK-SBMPTN 2022 direncanakan dihelat dalam dua gelombang. Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) menginformasikan, pelaksanaan gelombang pertama akan berlangsung pada 17-23 Mei 2022. Kemudian disusul dengan gelombang kedua pada 28 Mei-03 Juni 2022.
Sebagai pihak penyelenggara, LTMPT nantinya akan menyediakan 74 pusat UTBK-SBMPTN 2021 yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada panduan Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN) 2022 yang mereka bagikan, lokasi kota dan tanggal tes dapat dilihat di portal resmi ltmpt.ac.id.
(nah/pal)