Kurikulum Prototipe Tidak Ada Lagi Penjurusan, Bisa Daftar PTN?

ADVERTISEMENT

Kurikulum Prototipe Tidak Ada Lagi Penjurusan, Bisa Daftar PTN?

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 04 Jan 2022 15:30 WIB
Ilustrasi Anak Sekolah SMA sedang belajar
Foto sejumlah murid sedang belajar/Bisakah siswa kurikulum protipe daftar PTN? Foto: Rachman_punyaFOTO
Jakarta -

Kurikulum prototipe adalah pilihan kurikulum baru yang dirancang untuk mendorong pemulihan pembelajaran tahun 2022. Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Zulfikri Anas mengatakan kurikulum baru ini adalah salah satu opsi dalam memulihkan pembelajaran. Sifatnya opsional, sekolah tidak wajib menerapkannya.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Anindito Aditomo juga menyatakan, dalam kurikulum prototipe ini siswa kelas 11 dan 12 bisa memilih dan meramu sendiri kombinasi mata pelajaran yang mereka inginkan. Artinya, tidak ada sekat penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa.

Kurikulum prototipe tengah diterapkan secara terbatas di 2500-an sekolah melalui Program Sekolah Penggerak. Terkait hal ini, timbul pertanyaan mengenai bagaimana siswa-siswa yang nantinya lulus dengan kurikulum prototipe tersebut, saat akan mendaftar ke seleksi nasional perguruan tinggi negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apakah siswa dari kurikulum prototipe bisa daftar PTN?

Pertanyaan ini ditanggapi Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mochamad Ashari dalam Konferensi Pers Pembukaan Penerimaan Mahasiswa Baru 2022, Selasa (04/01/2022). Menurut Ashari, pihaknya mengakomodasi seluruh kurikulum nasional yang diterapkan sistem pendidikan di Indonesia.

"Ini ada kurikulum baru yang saat ini diterapkan untuk Sekolah Penggerak. Tapi, nanti anak-anak kita baru di tahun 2024 mereka akan masuk ke perguruan tinggi. Tetapi data-data rapor dan seterusnya itu nanti akan mulai masuk di PDSS berikutnya," papar Ashari.

ADVERTISEMENT

Dirinya mengatakan pihak LTMPT akan bersiap untuk mengakomodasi kurikulum baru di Sekolah penggerak ini. "Selalu dinamis," ujar dia.

Menurut Ashari, kurikulum prototipe memberikan keleluasaan kepada siswa-siswa SMA sederajat sejak awal untuk mencari gambaran jurusan yang dituju. "Yang berubah adalah mappingnya, tapi mata pelajarannya tidak berubah," kata Ashari.

"Sehingga dari sisi seleksi, kita tinggal menyesuaikan IT-nya saja sesungguhnya. Sistem IT-nya nanti bagaimana. Kalau pencatatan dan seterusnya rasanya tidak banyak berubah. Hanya pilihan siswa saja," terang dia.

Menurutnya, hal ini baru akan berlangsung pada 2024 karena siswa Sekolah Penggerak yang menggunakan kurikulum prototipe kini masih SMA kelas 10. "Ada perubahan di seleksi masuknya itu di 2024," imbuhnya.

Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu mengatakan, saat ini pun data mengenai mata pelajaran yang diambil tiap siswa sudah masuk dan database tetap sama. "Kita akan melakukan adaptasi, penyesuaian, dan seterusnya sambil berjalan ini nanti," pungkas dia.




(nah/row)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads