Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) menggelar survei persepsi masyarakat terhadap sejumlah program unggulan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Survei tersebut menyoal program Kampus Merdeka dalam Merdeka Belajar II, transformasi IKU dan dana pendidikan tinggi di Merdeka Belajar VI, dan kebijakan di masa pandemi.
Survei Program Kampus Merdeka - Merdeka Belajar II mengukur persepsi dan aspirasi, tingkat kepuasan, dan ketepatan untuk evaluasi kegiatan Merdeka Belajar II. Dalam program ini, kegiatan yang diukur yakni pertukaran mahasiswa, magang, membangun desa (KKN Tematik), asistensi mengajar di sekolah, studi proyek independen, dan proyek kemanusiaan sebagai relawan COVID-19 atau vaksinasi.
Survei yang digelar 10-24 November 2021 ini menjaring 1000 responden dari kalangan mahasiswa dan dosen penerima manfaat program Kemendikbudristek di berbagai daerah Indonesia.Sebanyak 1000 responden ditarik dengan metode simple random sampling dan purposive sampling untuk telesurvei pada 10-24 November 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semua survei kegiatan di program Merdeka Belajar II mengambil responden mahasiswa. Adapun survei pada kegiatan pertukaran mahasiswa dan asistensi mengajar di sekolah menggunakan tambahan responden dari kalangan dosen.
Survei Kampus Merdeka - Merdeka Belajar II
Penilaian program Kampus Merdeka - Merdeka Belajar II mendapat skor total 91,3%. Dikutip dari laporan survei, ini artinya skor tersebut masuk kategori skala paling tinggi berdasarkan skala likert. Sebagai informasi, skala likert menggunakan skala paling rendah dan skala paling tinggi.
Survei mendapati, proyek kemanusiaan sebagai relawan COVID-19 atau vaksinasi mendapat penilaian terendah dengan dengan nilai akumulasi 72,2%. Sementara itu, kegiatan magang meraih nilai akumulasi tertinggi dengan persentase 100%, disusul kegiatan pertukaran mahasiswa 99,7%, membangun desa (KKN Tematik) 95,4%, asistensi mengajar di sekolah 93,7%, dan studi atau proyek independen 86,6%.
Sebanyak 88,7% dari 220 responden mahasiswa mendapati bahwa program proyek kemanusiaan sebagai relawan COVID-19 atau vaksin pada Kampus Merdeka membantu meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Sementara itu, 7,8% menjawab tidak membantu, dan sisanya 3,6% mengaku tidak tahu dan tidak menjawab.
Dari aspek nilai akumulatif, survei ASI mendapati semua program mendapatkan tune positif dari penerima manfaat program. Pada kegiatan pertukaran mahasiswa, 98,8% responden mahasiswa mengatakan, program pertukaran mahasiswa Kampus Merdeka bermanfaat untuk meningkatkan toleransi dan kebinekaan.
Sebanyak 61,1% mahasiswa di antaranya mengatakan pertukaran tersebut sangat bermanfaat, sementara 37,7% lainnya mengatakan bermanfaat. Sebanyak 0,9% menjawab kurang bermanfaat dan 0,3% mengatakan tidak tahu dan tidak menjawab.
Survei ASI juga mendapati aspek manfaat dan kelanjutan program mendapat nilai rata-rata paling tinggi dari responden mahasiswa, diikuti dengan aspek peningkatan mutu dan aspek pengetahuan. Survei ini menyimpulkan, para penerima program merasa mendapatkan manfaat dari program tersebut dan berharap dapat dilanjutkan tahun depan.
Gimana detiker, setuju enggak sama hasil survei ini? Apa saja manfaat yang kamu rasakan dari Merdeka Belajar - Kampus Merdeka ?
(twu/pal)