Universitas Terbuka mengusulkan untuk pemerintah untuk mengadakan program wajib kuliah. Hal itu disebut untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia dan pemerataan sektor pendidikan tinggi di Indonesia.
Hal itu diungkapkan rektor Universitas Terbuka (UT), Ojat Sudrajat di kampus UT di Semarang. Ia menyebut angka partisipasi kasar (APK) untuk pendidikan tinggi di Indonesia masih di antara 34 sampai 35 persen pada usia 18-23 tahun yang bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Maka wajib kuliah dianggap penting disamping wajib belajar 12 tahun yang sudah berjalan saat ini.
"UT merupakan instrumen strategis dalam rangka meningkatkan angka partisipasi kasar. Dalam rangka meningkatkan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi itu, maka program wajib kuliah menjadi pilihan strategis juga. Kenapa wajib kuliah, karena dengan wajib kuliah itu nanti biaya pendidikan tidak ditanggung oleh mahasiswa yang akan kuliah di UT tapi akan dipindahkan ke pihak ketiga yang bisa membelanjakan kebutuhan operasional UT," kata Ojat, Senin (8/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini juga sejalan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo, yang menginginkan anak Indonesia dapat menempuh pendidikan berkualitas untuk semua," imbuhnya.
Universitas Terbuka, lanjut Ojat, juga sudah siap dengan bahan ajar yang bisa memfasilitasi mahasiswa yang berada di daerah yang pelosok atau terkendala sinyal untuk daring.
"Tidak semua punya jaringan bagus maka sejak awal didirikan ada bahan ajar self contained. Artinya yang hadir di hadapan mahasiswa referensi bahan ajar dari bahan ajar utama yang harus dipelajari mahasiswa tanpa harus ada kehadiran dosen, tutor, dan lain-lain. Mereka bisa manfaatkan sumber belajar utama sebagai referensi utama belajarnya. Artinya informasi yang dibutuhkan mahasiswa untuk dipahami mahasiswa sudah ada semua," ujarnya.
Ojat juga sempat bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di kantor Pemprov Jateng. Ganjar mengucapkan terima kasih dengan berbagai beasiswa dari Universitas Terbuka sehingga memberi kesempatan banyak anak Indonesia untuk mengemban pendidikan tinggi.
"Mau menyampaikan terima kasih ternyata UT itu punya program beasiswa yang cukup banyak untuk mahasiswanya dan banyak yang dari Jateng. Maka dari UT hadir untuk menawarkan, 'halo-halo siapa yang pingin kuliah di UT ' dan dapat beasiswa bahkan itu ada yang program sudah kerja terus kuliah bisa dapat beasiswa, ada juga yang sudah kuliah berapa semester terus mengajukan beasiswa. Tapi ada juga anak-anak yang lulusan SMA-SMK sederajat ke UT ternyata bisa dapat beasiswa. Ini bagus ya," jelas Ganjar.
(alg/nwy)