Sekelompok mahasiswa UNY merancang penggunaan metode belajar tematik yang berbentuk Augmented Reality (AR) menggunakan sistem teknologi virtual untuk menarik minat belajar siswa. Bagaimana cara kerjanya?
Kemal Hakim Bachmid dan Faishal Aziz Rahmat dari Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika, Khasanah Rahmawati dan Nadila Putri Prodi PGSD serta Alifah Raihan Nur Hasanah Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang merancang metode pembelajaran ini.
Mereka merancang aplikasi interaktif dan komunikatif yang diberi nama Pin.Ar yang merupakan akronim dari Pintar dan Augmented Reality.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam pengembangannya kami bekerjasama dengan SDN Tegalmulyo, Pakuncen, Wirobrajan, Yogyakarta pada kelas V," kata salah seorang mahasiswa, Kemal Hakim dalam keterangannya, Senin (25/10/2021).
Kemal menjelaskan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis aplikasi AR tersebut, peserta didik dapat meningkatkan pemahaman pembelajaran. Utamanya pembelajaran tematik.
"Hal ini sebagai upaya untuk mengatasi masalah pihak sekolah yang mengalami kendala berupa menurunnya pemahaman peserta didik saat pandemi ini karena pembelajaran diselenggarakan secara daring," jelasnya.
Khasanah Rahmawati mengatakan tema yang diberikan ialah tentang pembelajaran tematik di sekolah dasar. Media pembelajaran ini dapat digunakan kapan saja dan dimana saja dengan tampilan objek gambar 3 Dimensi (3D) yang dapat dilihat secara langsung oleh siswa.
"Objek gambar 3D ini merupakan salah satu keunggulan aplikasi ini karena dapat melengkapi buku pembelajaran di sekolah yang hanya mencakup gambar 2D," kata Rahmawati.
Faishal Aziz Rahmat menjelaskan aplikasi Pin.Ar merupakan aplikasi berbasis Augmented Reality bertipe Marker-Based yang didesain sebagai media pembelajaran tematik kelas V SD. Aplikasi ini dapat digunakan pada OS Android minimal 4.4 Kitkat yang bisa digunakan pada telepon pintar ber-RAM rendah.
"Tampilan awal aplikasi ini langsung disuguhi dengan tutorial penggunaan dan penjelasan fitur yang ada di dalamnya," kata Faishal.
Fitur yang tersedia ada 4. Yakni fitur scan marker, unduh buku marker, buku pedoman penggunaan dan tentang aplikasi (credits). Siswa dapat mengakses materi pembelajaran melalui fitur scan marker yang berbentuk logo 'play'. Aplikasi ini menggunakan kamera dengan device untuk menganalisis marker yang menangkap video.
Setelah siswa menekan tombol play dan scan marker maka akan terlihat materi pembelajaran baik dalam bentuk 3D, video animasi, maupun video lagu sesuai dengan materi yang ada pada marker tersebut," kata Faishal.
Saat ini penambahan materi pembelajaran hanya dapat dilakukan oleh pencipta atau internal. Sementara untuk guru masih belum bisa menambahkan materi pada aplikasi ini.
Sementara itu, Alifah Raihan Nur Hasanah menambahkan, sebelum menggunakan aplikasi ini, para siswa memiliki tingkat pemahaman materi yang menurun pada saat pembelajaran diselenggarakan secara daring. Akan tetapi, setelah menggunakan aplikasi ini, hasil data siswa menunjukkan adanya perubahan positif.
"Dengan ketercapaian tersebut, aplikasi AR ini dapat dikembangkan dalam jangkauan jenjang dan materi yang lebih luas, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran yang efektif untuk siswa," pungkasnya.
(lus/lus)