Mahasiswa KKN di Penanganan COVID-19: Menemani Bumil hingga Bilik Anosmia

ADVERTISEMENT

Mahasiswa KKN di Penanganan COVID-19: Menemani Bumil hingga Bilik Anosmia

Arbi Anugrah - detikEdu
Senin, 16 Agu 2021 09:30 WIB
Mahasiswa KKN di Penanganan COVID-19: Menemani Bumil hingga Bilik Anosmia.
Foto: Arbi Anugrah/detikcom/Mahasiswa KKN di Penanganan COVID-19: Menemani Bumil hingga Bilik Anosmia
Banyumas -

Mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di lokasi isolasi penanganan COVID-19 punya segudang cerita. Misalnya kisah Kartika Sari Dewi mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).

Kartika dan beberapa rekannya bertugas menangani pasien COVID-19 khusus ibu hamil (bumil) di Rumah Karantina (RK) Tiara, Purwokerto. Selama bertugas dia melihat bumil yang berjuang untuk sembuh demi janin dan dirinya sendiri.

"Ada yang waktunya bersalin, kita ikut melakukan rujukan. Melihat semua perjuangan yang dialami bumil, tenaga kesehatan disana jadi banyak belajar sekali," kata Kartika saat ditanya pengalamannya oleh Bupati Banyumas Achmad Husein saat pemulangan KKN, Minggu (15/8/2021).

Kisah mahasiswa KKN di penanganan COVID-19 juga diceritakan Sultan Zikrullah Akbar dan Nur Amalia dari Fakultas Farmasi UMP. Mereka melakukan inovasi beruppa Bilik Anosmia bagi pasien COVID-19 yang kehilangan kemampuan mencium aroma (anosmia).

Dalam bilik tersebut, pasien COVID-19 bisa melakukan terapi untuk mengembalikan fungsi indra penciuman. Terapi yang dilakukan berupa menghirup uap dari eukaliptus. Terapi terbukti efektif dengan waktu penyembuhan berbeda pada tiap pasien.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ide ini sebenarnya dari himbauan bupati yang bikin video testimoni dari terapi eukaliptus. Ternyata saat diterapkan, hasilnya sangat berpengaruh bagi pasien COVID-19. Anosmia yang dialami berkurang hingga hilang," kata Nur Amalia.

Menurut Nur Amalia, waktu penyembuhan pasien berkisar 3-5 hari bergantung keparahan anosmia. Dalam sehari pasien cukup satu kali melakukan terapi uap. Biasanya terapi dilakukan pada pagi hari usai senam, makan, dan berjemur di pendopo.

ADVERTISEMENT

Untuk melakukan terapi uap, hanya diperlukan air 250 mililiter yang dicampur 10-15 tetes minyak kayu putih. Menurut Nur Amalia, terapi ini bisa membantu mengembalikan kemampuan penciuman pasien isolasi COVID-19.

Kisah mahasiswa KKN di penanganan COVID-19 mendapat respon positif Bupati Banyumas Achmad Husein. Dia berterima kasih atas respon cepat UMP sehingga bisa segera turun langsung ke masyarakat. Program serupa ditawarkan juga ke kampus lainnya.

"Ini saya menawarkan itu bukan hanya UMP, banyak kampus untuk bisa gabung melakukan KKN seperti ini, tapi yang responsif dan cepat tanggap dan langsung ditindaklanjuti itu hanya UMP, yang lain tetep jalan cuma berikutnya," kata Ahmad.

Dalam kegiatan KKN ini nantinya mahasiswa akan mendapatkan SKS dan sertifikat. Kepada mahasiswa yang hendak pulang usai KKN, Ahmad berpesan agar swab antigen lebih dulu untuk menekan risiko penyebaran COVID-19.




(row/row)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads