Pentingnya pendidikan menyebabkan para pendiri bangsa langsung membentuk universitas, tak lama setelah Indonesia merdeka. Universitas ini masih bertahan hingga sekarang dan ikut menentukan masa depan negara.
Dengan pendidikan yang baik, Indonesia diyakini bisa terus maju dan berkembang. Dikutip dari laman Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XII, ada beberapa universitas yang lebih tua dibanding lainnya.
Daftar 10 universitas paling tua di Indonesia
Keterangan sejarah tiap universitas dikutip juga dari laman tiap kampus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Universitas Indonesia (UI)
Dikutip dari situsnya, UI berdiri pada tahun 1849 dan merupakan gambaran institusi pendidikan dengan sejarah paling tua di Asia. UI telah menghasilkan lebih dari 400.000 alumni sejak mulai berdiri.
Saat pertama berdiri, UI adalah sekolah tinggi ilmu kesehatan. Pada 1851 sekolah tersebut dinamai Dokter-Djawa School, yang berubah menjadi School tot Opleiding van Indische Artsen (School of Medicine for Indigenous Doctors) atau STOVIA pada 1898.
Nama Universiteit van IndonesiΓ« yang menjadi Universiteit Indonesia mulai digunakan pada 1950. Pada 1987, kampus UI di depok mulai dibangun pada 1987. Dengan lahan seluas 320 hektar, UI menyatukan semua kampus yang asalnya berada di Rawamangun.
2. Institut Teknologi Bandung (ITB)
Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya ITB pada 2 Maret 1959. Meski begitu sejarah ITB telah dimulai pada 3 Juli 1920, saat pemerintah kolonial mendirikan de Techniche Hoogeschool te Bandung (TH).
Saat ulang tahun TH ke-6 pada 3 Juli 1926, TH meluluskan empat orang insinyur Indonesia. Salah satunya adalah Ir Soekarno yang kemudian menjadi Proklamator dan Presiden Pertama RI.
Ketika Jepang berkuasa pada 1944-1945, TH berubah nama menjadi Bandung Kogyo Daigaku (BKD). Selanjutnya saat Indonesia merdeka, nama BKD menjadi Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung. ITB pernah menjadi bagian dari UI dengan nama Universitas Indonesia untuk Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam.
3. Universitas Gadjah Mada (UGM)
Dalam laman perguruan tinggi ini dijelaskan, UGM diresmikan pemerintah RI di Yogyakarta pada tanggal 19 Desember 1949. UGM saat itu memiliki fakultas kedokteran, hukum, teknik, pertanian, kedokteran hewan, serta sastra dan filsafat.
Pada September 1955 terjadi perubahan pada UGM, dengan mengganti Universitit menjadi Universitas dan Fakultit menjadi Fakultas. Berbagai perubahan terus terjadi pada UGM dengan pembukaan jenjang pendidikan pascasarjana, non sarjana, dan berbagai universitas,
Pada 2009, UGM punya 26 Program Diploma, 69 Program Sarjana Reguler (S-1), 21 Program Sarjana Swadaya (S-1). UGM juga punya 88 Program Magister Monodisiplin (S-2), 16 Program Magister Multidisiplin (S-2), 23 Program Spesialis I (Sp-1), serta 32 Program Doktor (S-3).
4. Institut Pertanian Bogor (IPB)
Perjuangan pendirian IPB dimulai pada 1940 saat pendidikan tinggi pertanian kali pertama diselenggarakan di Indonesia. IPB resmi dibentuk pada 1 September 1963 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan 91/1963 dan disahkan Keppres 279/1965.
Kelahiran IPB menemui titik terang dengan berdirinya Fakultas Ilmu Pengetahuan Pertanian, Universitas Indonesia di Bogor. Prof Dr PA Hoesin Djajadiningrat adalah tokoh yang berperan dalam menginisiasi berdirinya Fakultas Ilmu Pengetahuan Pertanian.
Saat peletakan batu pertama pembangunan Fakultet Pertanian Universitet Indonesia pada 27 April 1952, Bung Karno menyampaikan pentingnya penyediaan makanan. Masalah tersebut adalah hidup mati bangsa yang hanya bisa diselesaikan ahlinya, bukan dengan impor bahan konsumsi.
5. Universitas Airlangga (Unair)
Dalam situs Unair dijelaskan, perguruan tinggi ini adalah yang pertama di kawasan timur Indonesia. Unair diresmikan Presiden pertama RI Ir Soekarno pada 10 November 1954 dan secara legal ditetapkan dalam PP nomor 57/1954.
Sejarah Unair diawali pendirian lembaga pendidikan Nederlands Indische Artsen School (NIAS) dan School Tot Opleiding van Indische Tandartsen (STOVIT). Selanjutnya, pada 1948 pemerintah kolonial mendirikan andheelkunding Instituut yang merupakan cabang Universiteit van Indonesie Jakarta.
Kolonial juga membuka kembali NIAS dengan nama Faculteit der Geneeskunde yang juga sebagai cabang Universiteit van Indonesie Jakarta. Saat itu Unair hanya punya lima fakultas, namun sekarang sudah berkembang menjadi 13 fakultas dan 127 prodi. Unair juga mampu melayani lebih dari 20 ribu mahasiswa.
Simak Video "Video: Kemdiktisaintek Beri Bantuan untuk PTS, Cek Syarat-Cara Pengajuannya!"
[Gambas:Video 20detik]