Bangunan Bersejarah dan Budaya Gaza yang Hilang

ADVERTISEMENT

Foto Edu

Bangunan Bersejarah dan Budaya Gaza yang Hilang

Reuters - detikEdu
Rabu, 07 Mei 2025 21:00 WIB

Gaza - Gaza dan bangunan bersejarahnya telah mengalami kerusakan yang meluas sejak Israel melancarkan serangannya. Begini potretnya kini.

FILE PHOTO: Smoke rises after Israeli strikes on the seaport of Gaza City, in Gaza, October 10, 2023. REUTERS/Mohammed Salem/File Photo

Pelabuhan modern Kota Gaza adalah pelabuhan perikanan utama di Jalur Gaza. Pelabuhan ini menaungi armada kapal penangkap ikan dan menjadi sumber pendapatan bagi puluhan ribu orang, termasuk hotel dan restorannya. Pelabuhan tersebut diserang oleh serangan udara Israel dan pasukan komando angkatan laut pada minggu-minggu pertama perang baru-baru ini, dan banyak kapal penangkap ikan hancur. Israel mengatakan Hamas menggunakan pelabuhan tersebut sebagai fasilitas pelatihan bagi militan laut untuk menyerang target pesisir Israel, dan menemukan terowongan militan di sana. REUTERS/Mohammed Salem

Debris litters the interior of the damaged Al Salam Restaurant in Gaza City, Gaza, February 1, 2025.    Al Salam Restaurant/Handout via REUTERS    THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT

Dibuka pada tahun 1955, restoran Al Salam Abu Haseira adalah salah satu dari banyak restoran di sepanjang garis pantai Gaza yang menanggung bekas luka perang.Β Tepat di utara pelabuhan, restoran tepi laut tersebut rusak pada bulan pertama perang ketika rudal Israel menghantam gedung di dekatnya. Al Salam Restaurant/Handout via REUTERS

The minaret of the Great Omari Mosque, which was hit in previous Israeli strike during the war, stands damaged in Gaza City, March 17, 2025. REUTERS/Dawoud Abu Alkas

Masjid Agung Omari di Kota Gaza adalah yang tertua di Jalur Gaza dan menempati sebuah situs di Kota Tua yang memiliki makna keagamaan selama ribuan tahun.Β Masjid tersebut rusak parah akibat serangan udara Israel pada bulan Desember 2023.Β Militer Israel menuduh Hamas membangun terowongan di bawah bangunan sipil dan menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia. REUTERS/Dawoud Abu Alkas

Palestinians walk at Gold Market known as Al-Qaisariyya, which was damaged in a previous Israeli strike during the war, as the minaret of the Great Omari Mosque stands damaged, in Gaza City, March 17, 2025. REUTERS/Dawoud Abu Alkas

Gaza telah menjadi pusat perdagangan sejak jaman dahulu: kota tersebut merupakan kota paling selatan dari lima kota konfederasi Filistin.Β Di zaman modern, jantung ekonomi Kota Gaza adalah pasar tertutup di Kota Tua – termasuk pasar era Mamluk yang dikenal sebagai Al Qaisariyya, atau Kaisarea, dan sebagai "Pasar Emas". REUTERS/Dawoud Abu Alkas

FILE PHOTO: Displaced Palestinians take shelter in a tent camp set up at Palestine Stadium, which was damaged during the Israeli offensive, in Gaza City, March 11, 2025. REUTERS/Dawoud Abu Alkas/File Photo

Stadion sepakbola Palestina di Kota Gaza adalah salah satu yang terbesar di Jalur Gaza, tempat olahraga tersebut sangat populer.Β Lapangan permainannya kini dipenuhi tenda-tenda kemanusiaan sebagai tempat penampungan sementara bagi para pengungsi. REUTERS/Dawoud Abu Alkas

Bangunan Bersejarah dan Budaya Gaza yang Hilang
Bangunan Bersejarah dan Budaya Gaza yang Hilang
Bangunan Bersejarah dan Budaya Gaza yang Hilang
Bangunan Bersejarah dan Budaya Gaza yang Hilang
Bangunan Bersejarah dan Budaya Gaza yang Hilang
Hide Ads