Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie ungkap memberikan gadget kepada anak saat proses makan merupakan suatu langkah yang tidak benar. Meskipun, pemberian gadget bertujuan agar anak diam dan khusyu untuk makan.
"Kalau ada orang bilang kita kasih gadget supaya anaknya waktu makan itu diem, itu nggak benar Bapak-Ibu sekalian," tutur Stella kepada wartawan acara 2025 International Symposium on ECD di Thamrin Nine, Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2025).
Menurut Stella pada dasarnya anak-anak mudah tertarik dengan berbagai hal. Gadget hanya menjadi salah satu alat yang bisa membuat mereka tertarik.
Alih-alih langsung memberikan gadget, Stella menyarankan agar orang tua mau membuka peluang kepada anak-anak menyalurkan rasa ingin tahunya. Berangkat dari rasa ingin tahu, mereka pasti ingin bertindak dan belajar.
"Anak itu mudah tertarik, taruh aja nasinya disitu, pasti dimain-mainin sama dia kan? Nah, tapi yang penting orang tuanya nggak apa-apa ya kotor dikit dari pada dikasih gadget," jelasnya.
Cara Orang Tua Menjawab Pertanyaan Penting
Stella menegaskan orang tua harus percaya bila anak-anak memiliki kemampuan untuk berpikir yang sangat hebat. Untuk itu, setiap rasa ingin tahu dan pertanyaan yang timbul harusnya dijawab dengan baik.
Ia menyetujui bila bagaimana cara orang tua menjawab pertanyaan anak sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang mereka. Mereka pada dasarnya punya kemampuan belajar, tetapi memang tak akan langsung mengerti.
"Sangat berpengaruh (cara orang tua menjawab pertanyaan anak dengan tumbuh kembang mereka). Karena sepertinya begini, anak itu kan mereka punya kemampuan untuk belajar yang sangat hebat tetapi banyak yang harus dipelajari," jelasnya.
Ia kembali mencontohkan cara menjawab orang tua dengan proses makan. Ketika anak-anak bertanya, mengapa mereka harus makan seharusnya orang tua bisa menjawab dengan memberikan pemikiran baru.
"Kalau misalnya anaknya nanya, kenapa saya harus makan? Terus orang tua itu cuma jawab, ya pokoknya harus makan. Nah itu kan tidak membawa pemikiran baru," jawab Stella.
Bila anak-anak memang tertarik dengan peranti teknologi, orang tua bisa memberikan jawaban dengan menyinggung hal tersebut. Orang tua bisa memberikan ibarat bila manusia sama halnya dengan ponsel yang harus diberi daya untuk bisa berfungsi.
"Tetapi kalau orang tuanya jawab, kamu itu kan seperti HP. Kalau HP kan harus di-charge nih, kalau nggak, nggak bisa dipakai. Wah, nge-charge itu ternyata konsep yang sama antar manusia, HP, dan mobil. Apalagi yang harus di-charge dan pakai apa," paparnya.
Stella menegaskan bila anak adalah ilmuwan kecil. Bukan sekedar slogan belaka, tapi memang kemampuan bertanya sudah ada pada anak-anak dan tertanam sejak kecil.
"Sekarang tinggal bagaimana kita menjawabnya agar mereka ingin bertanya lebih banyak lagi, dia butuh itu," tandas Stella.
Simak Video "Video: Anak Lagi Suka Meludah-Pukul Teman? Jangan Buru-buru Kasih Hukuman!"
(det/nwk)