.webp)
Kementerian Hukum (Kemenkum) RI memperingatkan para siswa SMA yang menelurkan karya inovasi. Para siswa SMA itu diminta melakukan perlindungan hak kekayaan intelektual mereka agar tak dimanfaatkan pihak lain.
Hal ini disampaikan Kemenkum RI dalam talkshow bertema 'Perlindungan Kekayaan Intelektual' yang menjadi salah satu agenda edukatif yang ada dalam Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2025 di Exhibition Hall SMESCO, Jakarta, Rabu (29/10/2025). Acara ini mengajak para inovator muda memahami pentingnya melindungi karya agar tak mudah ditiru.
"Anak-anak sekolah ini adalah cikal bakal generasi yang akan bersaing di tingkat global. Harapannya, mereka tidak kalah dengan negara lain. Setelah hadir di sini, semoga mereka lebih paham pentingnya perlindungan kekayaan intelektual," ujar Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Kerja Sama dan Edukasi, Ditjen Kekayaan Intelektual, Kemenkum RI Erni Purnamasari, SH, MH.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Talkshow berlangsung interaktif dan disambut antusias para finalis FIKSI 2025. Salah satu finalis FIKSI dari SMAN 4 Denpasar Ni Kadek Suri Pradnya Prameswari dan Luh Gede Keisha Larasati mengatakan karya inovasi mereka belum didaftarkan kekayaan intelektualnya. Siswa peraih Juara 3 JA Asia Pacific 2025 itu menang lewat inovasi B-IU Shoe Cleaner berbahan limbah kulit pisang. Erni pun menegaskan pentingnya perlindungan hukum bagi setiap karya orisinal.
"Mereka yang hadir di sini sudah melalui seleksi ketat dan memiliki karya yang diakui. Setelah ini, semoga mereka mulai mendaftarkan hak kekayaan intelektual atas inovasinya," tambahnya.
Erni menjelaskan bahwa proses untuk mendaftarkan karya intelektual bisa dilihat di situs Kemenkum RI di: https://www.dgip.go.id/.
Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) jenjang SMA/MA dan SMK Tahun 2025 diselenggarakan oleh BPTI (Balai Pengembangan Talenta Indonesia), Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikdasmen bertujuan untuk mencetak generasi wirausaha muda yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
 FIKSI 2025 di Gedung SME'sco Jakarta Foto: (Siti Nur Salsabilah Silambona/detikcom) |
Ada 2 kategori ajang usaha dalam FIKSI yakni:
Rencana Usaha
Kompetisi buat siswa SMA/MA dan SMK yang baru memiliki ide usaha dan dapat dituangkan dalam format perencanaan usaha dan memiliki purwarupa.
Pengembangan Usaha
Kompetisi buat siswa SMA/MA dan SMK yang sudah menjalankan usaha pribadi (bukan merupakan produk usaha sekolah) sesuai dengan Cabang Ajang Talenta yang diambil; setidaknya sudah melakukan penjualan dan berjalan minimal selama 3 (tiga) bulan sebelum pendaftaran.
Masing-masing kategori itu ada 11 daftar Ajang Talenta yakni:
1. Agribisnis, Agroteknologi dan Kemaritiman
2. Kesehatan
3. Wirausaha Sosial
4. Pariwisata
5. Teknologi Digital
6. Kuliner
7. Fashion
8. Games
9. Kriya
10. Industri Musik, Film, Animasi, & Video
11. Seni Rupa & Desain
Berdasarkan Laporan Pelaksanaan FIKSI 2025 yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Talenta Pusat Prestasi Nasional Kemendikdasmen, Retno Juni Rochmaningsih, tahun ini tercatat 2.774 tim pendaftar dari jenjang SMA, MA, SMK, dan MAK sederajat, masing-masing tim beranggotakan satu hingga dua siswa. Jumlah tersebut sedikit menurun dari tahun 2024 yang mencapai 2.985 tim. Dari total tersebut, 337 peserta atau 176 tim lolos ke tingkat nasional, mewakili 24 provinsi di Indonesia.
Sementara itu, panitia pelaksana FIKSI 2025, Fatma Indriasari, SPi, MAcc, menyampaikan bahwa pengumuman pemenang FIKSI 2025 akan digelar pada Kamis, 30 Oktober 2025.
Sebelumnya, Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Maria Veronica Irene Herdjiono, dalam pembukaan acara menekankan pentingnya dukungan sekolah dan lingkungan dalam menumbuhkan semangat kewirausahaan siswa.
"Dengan ajang ini kami berusaha supaya bibit wirausaha terus dikembangkan. Potensi anak-anak perlu terus didorong, baik melalui kegiatan sekolah maupun dukungan dari lingkungan," tuturnya.
Festival FIKSI 2025 berlangsung selama enam hari, 26-31 Oktober 2025, menampilkan berbagai inovasi pelajar Indonesia di bidang teknologi, kewirausahaan, dan lingkungan.
(nwk/nwk)
