Kisah Alissa, Selesaikan S1-S2 dalam 4 Tahun di Unair dan Kampus Inggris

Devita Savitri - detikEdu
Minggu, 05 Okt 2025 16:00 WIB
Alissa Angelia, wisudawan Unair yang lulus S1-S2 dengan program fastrack kolaborasi kampus inggris. Foto: dok. Universitas Airlangga
Jakarta -

Lulus S1-S2 dalam empat tahun dari kampus dalam negeri sekaligus luar negeri rupanya kini sebuah hal yang memungkinkan. Hal ini yang dialami oleh Alissa Angelia, lulusan Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair).

Program akademik ini dijalani Alissa melalui jalur fast track kolaborasi Unair dan University of Durham, Inggris. Bagaimana kisahnya?

Perbedaan Sistem Pendidikan Unair dan University of Durham

Alissa menuturkan, informasi program fast track didapatkannya kala menempuh semester lima jenjang S1 di Unair. Lantaran bisa menyelesaikan dua jenjang pendidikan sekaligus dan berkuliah di kampus luar negeri, ia merasa tertarik.

Usai menyelesaikan prosesnya, Alissa akhirnya terbang ke Negeri Ratu Elizabeth itu. Di sana, ia merasakan iklim akademik yang berbeda, terutama terkait sistem pendidikannya.

Perbedaan ini menurutnya terlihat dalam proses menghitung nilai akhir di kedua kampus. Di Unair, nilai akhir dihitung menggunakan sistem ujian. Sementara itu di University of Durham, ia diminta menulis esai.

"Yang mana itu nantinya dihitung sebagai nilai akhir juga," tutur Alissa, dikutip dari laman Unair, Minggu (5/10/2025).

Selain sistem pendidikan, Alissa juga menyoroti perbedaan aksen bahasa dan budaya di Inggris. Keduanya menjadi tantangan tersendiri baginya, terutama ketika harus bersosialisasi.

Kendati demikian, itu tantangan yang berhasil dilalui Alissa hingga berhasil menuntaskan studinya. Ia akan diwisuda dari University of Durham pada Januari 2026 mendatang.

Tertarik Bidang Hukum Internasional

Menempuh studi di FH Unair, Alissa menyebut ia tertarik dalam bidang hukum internasional. Hal ini juga tertuang dalam tesisnya yang membahas tentang kriteria pelaku kejahatan pidana internasional yang dapat diadili ke pidana mahkamah internasional.

"Tesis saya membahas apakah pelaku tersebut harus memiliki jabatan tinggi, atau bawahan, agar bisa dibawa ke pidana mahkamah internasional," imbuhnya.

Usai meraih gelar dari dua kampus sekaligus, Alissa berharap dapat memberikan kontribusi bagi Indonesia, khususnya di bidang hukum internasional.

"Semoga ke depan saya bisa membawa nama baik Indonesia di kancah internasional, di NGO internasional misalnya. Sehingga saya bisa mengenalkan budaya dan kekuatan Indonesia di mata internasional," tandasnya.



Simak Video "Video: Top 10 Universitas Terbaik di RI Versi THE Impact Rankings 2025"

(det/det)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork