Cara India Memajukan Anak Mudanya di Bidang Teknologi: Transformasi Digital

ADVERTISEMENT

Cara India Memajukan Anak Mudanya di Bidang Teknologi: Transformasi Digital

Fahri Zulfikar - detikEdu
Kamis, 02 Okt 2025 13:00 WIB
Digital transformation technology strategy, IoT, internet of things. Businessman using smart phone with AI and Digital Icons design.
Foto: Getty Images/Busakorn Pongparnit/Ilustrasi penggunaan AI
Jakarta -

Dunia tengah bergerak ke arah kemajuan teknologi yang terus berinovasi. Kondisi ini turut dimanfaatkan oleh negara dengan populasi terbesar di dunia yakni India.

India memiliki jumlah pengguna internet terbesar kedua di dunia dengan lebih dari 800 juta pengguna per 2024. Ini menandakan bahwa India memiliki sumber daya manusia besar yang melek teknologi.

Namun, populasi yang sangat besar dan wilayah geografis yang luas, menjadi tantangan tersendiri bagi India. Lalu, bagaimana India mengatasinya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Transformasi Digital

Menurut laporan World Economic Forum (WEF), Pemerintah India tengah fokus mendorong pembangunan merata selama dekade terakhir. Pemerintah juga berupaya keras membangun tata kelola pemerintahan yang baik untuk berkontribusi pada pengentasan kemiskinan multidimensi.

Salah satunya, dilakukan dengan pendekatan teknologi. India telah menganggap teknologi berfungsi sebagai jembatan, sehingga bisa dimanfaatkan untuk transformasi industri, ekonomi, dan masyarakat yang adil dan berpusat pada manusia.

ADVERTISEMENT

Pemerintah melakukannya dengan transformasi digital. India ingin memanfaatkan sumber daya manusia yang besar untuk mengembangkan bakat inovasi generasi masa depannya.

Seiring waktu, perkembangan pesat mulai terjadi di India. Kemajuan pesat dalam Infrastruktur Publik Digital (DPI) telah menunjukkan kepemimpinan India dalam inovasi digital dan menawarkan model yang adaptif bagi dunia. Untuk mempertahankan pertumbuhannya di era digital, bahkan India terus berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur generasi mendatang.

Mereka memiliki inisiatif "Make in India" yang bisa berkembang menjadi "Make Smart in India", di mana AI, robotika, dan analitik data menggerakkan pabrik-pabrik. Terlebih, seiring dengan semakin meluasnya penggunaan teknologi baru seperti AI, IoT, dan 5G, permintaan semikonduktor seperti yang telah dikembangkan India, diperkirakan akan melonjak.

Industri semikonduktor ini dapat menjadi penentu penting bagi kesuksesan India di era mendatang. Dengan investasi yang terarah, promosi bakat, dan kolaborasi internasional yang kuat, India diprediksi dapat memperluas posisinya di pasar semikonduktor global.

Teknologi dalam Pendidikan

Studi menunjukkan bahwa sistem pendidikan India masih beroperasi dengan metode tradisional. Namun, transformasi digital membuat teknologi modern perlahan-lahan mengubah wajah pendidikan di India.

Menurut laporan Varthana, teknologi memungkinkan instruktur/pengajar dan siswa untuk belajar lebih baik. Dua contohnya yaitu kelas pintar dan pembelajaran personal yang didukung oleh artificial intelligence (AI).

Teknologi digital, platform internet, dan perangkat pembelajaran interaktif telah banyak mengubah dunia pengajaran dan pembelajaran. Metode 'baru' ini semakin memudahkan lebih banyak anak-anak di India untuk bersekolah.

Penggunaan smartphone yang terjangkau, koneksi internet, dan platform digital dapat mengakses materi pembelajaran, bahkan dari daerah pedesaan. Kursus daring, buku elektronik, dan aplikasi pendidikan memungkinkan siswa bisa belajar dengan kecepatan mereka sendiri, di mana pun mereka tinggal atau berapa pun uang yang mereka miliki.

Selain itu, pembaca layar dan buku audio telah beredar di India sebagai contoh teknologi canggih yang membantu siswa penyandang disabilitas belajar lebih baik. Di India, teknologi tidak hanya mengajarkan topik atau mata pelajaran penting, tapi mengubah kebiasaan belajar siswa menjadi lebih adaptif.

Melalui revolusi digital ini, AI bisa membantu dengan menganalisis pola belajar siswa. AI menyarankan pelajaran yang dipersonalisasi, melacak kemajuan, dan memberikan umpan balik. Dengan demikian, setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang unik dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Model baru seperti laboratorium virtual juga memungkinkan siswa melakukan eksperimen sains secara digital. Laboratorium virtual menawarkan pengalaman yang mendekati nyata dan sangat cocok untuk sekolah yang tidak memiliki laboratorium fisik.

Meski begitu, India tetap masih menghadapi kendala karena akses dan luasnya geografis mereka. Namun, pemerintah terus berkomitmen dalam teknologi dan pendidikan untuk generasi mendatang.

Pada daerah yang memiliki kendala seperti ketersediaan internet dan listrik, program pemerintah seperti PM eVidya dan penggunaan TV dan radio, turut membantu siswa di daerah pedesaan.

Generasi Muda Mahir Mengadopsi Teknologi Digital Baru

India benar-benar menunjukkan keseriusannya dalam membangun sumber daya maju di masa depan. Mereka memprioritaskan pengembangan talenta melalui program pendidikan khusus, kemitraan dengan perusahaan teknologi global, dan investasi dalam pendidikan STEM atau Sains (Science), Teknologi (Technology), Teknik (Engineering), dan Matematika (Mathematics).

Kurikulum terus dikembangkan untuk memasukkan AI, pembelajaran mesin, dan ilmu data sebagai mata pelajaran inti. Sementara program pelatihan vokasi disesuaikan untuk membekali tenaga kerja dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan di era digital.

Kampus-kampus bidang teknologi di India juga mulai menancapkan prestasinya di kancah global. Setidaknya, ada empat kampus yang masuk top 60 dunia versi Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings (WUR) 2025 yakni Indian Institute of Technology Delhi (IITD), Indian Institute of Technology Bombay (IITB), Indian Institute of Technology Madras (IITM), dan Indian Institute of Technology Kharagpur (IIT-KGP).

Dengan usaha dan komitmen selama dekade terakhir, lebih dari separuh penduduk India berusia di bawah 30 tahun, telah mahir dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan teknologi digital baru. Negara ini juga menjadi tuan rumah ekosistem start-up yang kuat, dengan lebih dari 110 unicorn dan sekitar 130.000 start-up yang mendorong inovasi di berbagai sektor.

India juga memiliki pusat inovasi seperti Silicon Valley di Amerika Serikat sebagai kekuatan di bidang teknologi. Empat pusat teknologi terbesar di India ada di kota Bangalore, Hyderabad, Chennai, dan Thiruvananthapuram.

Maka tak heran jika saat ini, ada banyak tokoh keturunan India yang menjadi pemimpin perusahaan tingkat global, termasuk bidang teknologi. Sebut saja Satya Nadella (CEO Microsoft), Sundar Pichai (CEO Alphabet-Google), Neal Mohan (CEO Youtube), Shantanu Narayen (CEO Adobe), hingga Laxman Narasimhan (CEO Starbucks).




(faz/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads