Mengapa Banyak Orang India Sukses di Bidang Teknologi Dunia?

ADVERTISEMENT

Mengapa Banyak Orang India Sukses di Bidang Teknologi Dunia?

Fahri Zulfikar - detikEdu
Jumat, 12 Sep 2025 13:30 WIB
Sundar Pichai, chief executive officer of Google Inc., speaks during a Google product launch event in San Francisco, California, U.S., on Tuesday, Oct. 4, 2016. Google is embarking on a wholesale revamp of its mobile phone strategy, debuting a pair of slick and powerful handsets that for the first time will go head-to-head with Apple Inc.s iconic iPhone. Photographer: Michael Short/Bloomberg via Getty Images
Foto: Michael Short/Getty Images/Sundar Pichai, CEO Google keturunan India yang sukses di bidang teknologi
Jakarta -

Banyak orang keturunan India menjadi bos atau chief executive officer (CEO) di perusahaan teknologi dunia. Sebut saja, Satya Nadella yang menjadi CEO Microsoft dan Sundar Pichai sebagai CEO Alphabet (perusahaan yang membawahi Google). Namun, kenapa India bisa semaju itu di teknologi dunia ya?

Jawaban singkatnya adalah negara secara serius mendorong keterampilan teknologi untuk warga negaranya. Ini dilakukan melalui pendidikan, pusat kota teknologi, hingga bersaingnya industri teknologi.

"Tidak ada negara lain di dunia yang 'melatih' begitu banyak warganya dengan cara yang begitu gagah seperti yang dilakukan India," kata R Gopalakrishnan, mantan direktur eksekutif Tata Sons dan salah satu penulis The Made in India Manager, dikutip dari BBC, Jumat (12/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faktor pendorong lainnya adalah banyak kelompok imigran India yang berhasil meraih kesuksesan di Amerika Serikat. Kemudian mereka mengembangkan keberhasilan itu di India.

Jika Amerika Serikat memiliki Silicon Valley sebagai pusat inovasi yang berhasil mencetak perusahaan teknologi raksasa seperti Apple, Google, hingga Netflix, India juga memiliki pusat Inovasi di berbagai kota. Itu sekaligus menjadi pusat-pusat IT di India.

ADVERTISEMENT

Jumlah Lulusan Sains dan Teknik yang Tinggi

Menurut Global Innovation Index 2020, sebuah kampus swasta internasional di India, Cornell University and INSEAD berhasil menempati peringkat sebagai pengekspor teknologi informasi (TI) teratas dunia dan kedelapan dalam jumlah lulusan sains dan teknik. Global Innovation Index merupakan sebuah studi tahunan tentang negara-negara paling inovatif di serangkaian industri yang diterbitkan oleh Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia atau World Intellectual Property Organization (WIPO).

Kesuksesan India di bidang teknologi juga diawali dari kelompok imigran yang pergi ke AS. Sejak 60-an tahun lalu, orang-orang India yang berpendidikan tinggi-awalnya ilmuwan, insinyur, dan dokter, dan kemudian, sebagian besar, pemrogram perangkat lunak-mulai berdatangan ke AS, menurut laporan BBC.

Mereka termasuk orang India kasta atas yang beruntung dan mampu kuliah di perguruan tinggi ternama. Mereka juga berasal dari kelompok yang lebih kecil yang dapat membiayai program magister di AS.

Keterampilan khusus bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika, atau STEM kemudian menjadi kategori utama dalam pendidikan.

Pusat Teknologi India Layaknya Silicon Valley

Laporan Association for Asian Studies, menyebut negara menyadari betul bahwa India merupakan pasar pengguna internet terbesar kedua di dunia. Maka itu, keterampilan teknologi untuk warganya terus didorong.

Tak hanya di pendidikan, negara membangun kekuatan IT dengan memiliki pusat inovasi teknologi seperti Silicon Valley di AS.

Empat pusat teknologi terbesar di India meliputi kota Bangalore, Hyderabad, Chennai, dan Technopark di Thiruvananthapuram. Berikut kota-kota di India yang menjadi pusat inovasi teknologi.

1. Bangalore (Bengaluru)

Kota yang terletak di negara bagian Karnataka, India selatan memiliki tiga klaster utama: Software Technology Parks of India (STPI); International Tech Park, Bangalore (ITPB); dan Electronics City. Kota ini juga merupakan rumah bagi pusat penelitian dan pengembangan untuk perusahaan-perusahaan seperti Google, Microsoft, hingga Oracle.

2. Hyderabad

Ibu kota negara bagian Telangana di India bagian tengah ini menjadi pusat TI global utama sekaligus pusat bioteknologi terbesar di India. Kota ini dikenal sebagai "Ibu Kota Farmasi India" dan dijuluki Cyberabad (Kota Siber). Lebih dari 1.300 perusahaan IT global beroperasi di kota ini, termasuk Microsoft, Apple, Amazon, hingga Google.

3. Chennai

Ibu kota negara bagian tenggara Tamil Nadu, merupakan eksportir layanan TI dan alih daya proses bisnis (BPO) terbesar di India. Perusahaan-perusahaan perangkat lunak dan elektronik besar telah mendirikan kantor di lokasi ini, termasuk Samsung, Nokia Siemens, Motorola, Lenovo, Dell, Force10, Flextronics, dan Siemens.

4. Thiruvananthapuram

Wilayah di Kerala di barat daya, merupakan rumah bagi proyek Technopark raksasa India. Pada 2015, technopark ini menaungi lebih dari 400 perusahaan.

Industri Teknologi yang Bersaing

Dengan pengembangan yang serius, muncul banyak perusahaan besar bidang teknologi di India. Berikut beberapa yang memiliki pendapatan terbesar (dalam dolar AS pada 2020).

- Tata Consultancy Services (USD23 miliar)

- Infosys (USD13 miliar)

- Wipro (USD11 miliar)

- HCL Technologies (USD6 miliar)

- Tech Mahindra (USD5,3 miliar)

- Larsen & Toubro Infotech (USD1,3 triliun)

- Mphasis (USD1,1 miliar)

- Mindtree (USD1,1 miliar)

- Rolta (USD911 juta)

- Hexaware Technologies (USD878 juta)

Jadi Bos yang Rendah Hati

Dengan pendidikan dan industri yang mendukung, banyak orang India yang meniti karier di Amerika Serikat kemudian bisa sukses. Salah satu faktor lain yakni karakter orang keturunan India saat menjadi pemimpin.

Pengusaha teknologi dan akademisi, Vivek Wadhwa, mengatakan orang-orang terbaik keturunan India berada di perusahaan yang tepat, sehingga bisa mencapai puncak (sebagai CEO). Di sisi lain, ide-ide mereka juga tersalurkan dengan baik.

"Jaringan yang mereka bangun (di Silicon Valley) juga memberi mereka keuntungan - idenya adalah mereka akan saling membantu," katanya dalam BBC.

Menurutnya, banyak CEO kelahiran India yang telah meniti karier di perusahaan global, merasa rendah hati. Ini yang kemudian membedakan dengan mereka yang menjadi CEO karena sebagai pendiri.

"Orang-orang seperti Nadella dan Pichai juga membawa sejumlah kehati-hatian, refleksi, dan budaya yang lebih 'lembut' yang menjadikan mereka kandidat ideal untuk jabatan puncak - terutama pada saat reputasi perusahaan teknologi besar telah merosot di tengah sidang Kongres, pertikaian dengan pemerintah asing, dan jurang yang semakin lebar antara orang-orang terkaya di Silicon Valley dan seluruh Amerika," papar Wadhwa.

Selain itu, pengusaha miliarder India-Amerika dan pemodal ventura Vinod Khosla, yang ikut mendirikan Sun Microsystems, menyebut orang keturunan India memiliki manajerial yang unggul karena latar belakangnya.

"Masyarakat India yang beragam, dengan begitu banyak adat istiadat dan bahasa, memberi mereka (manajer kelahiran India) kemampuan untuk menavigasi situasi yang kompleks, terutama dalam hal memperluas organisasi," kata Khosla.

"Hal ini ditambah dengan etika 'kerja keras' akan mempersiapkan mereka dengan baik," tambahnya.

Selain Satya Nadella (CEO Microsoft) dan Sundar Pichai (CEO Alphabet), orang-orang keturunan India yang sukses menjadi bos teknologi global antara lain Neal Mohan (CEO Youtube), Ajay Banga (President of the World Bank Group), Shantanu Narayen (CEO Adobe), dan Laxman Narasimhan (CEO Starbucks).




(faz/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads