Penggunaan AI semakin tidak terpisahkan dalam kegiatan sehari-hari, terlebih dunia akademik. Tak jarang, mahasiswa menggunakan AI untuk mengerjakan tugas kuliah mereka.
Dosen UniversitasPadjadjaran (Unpad) sekaligus kreator konten, IraMirawati, mengatakan dosen bisa mengetahui mana tugas yang buatan AI dan bukan. Hal ini lantaranUnpad memberikan bimbingan kepada dosen agar bisa mendeteksi tugas hasil AI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang juga kan ada beberapa tools untuk mendeteksi. Jadi dosen juga dikasih tahu cara mendeteksi mahasiswa yang copas [copy paste] AI. Nah, jadi kita kasih tahu dosennya juga bagaimana sih cirinya yang copas," ujar Ira usai Inauguration Google Student Ambassador di MGP Space, SCBD Park, LOT 6-D2. Jalan Jenderal Sudirman Kav 52-53, Jakarta, pada Senin (29/9/2025).
Saat ini, alat pendeteksi AI hanya berlaku untuk artikel berbahasa Inggris. Ke depannya, ia berharap pendeteksi AI berbahasa Indonesia juga dikembangkan.
"Nah sampai saat ini memang masih untuk yang artikel berbahasa Inggris AI detection ini yang berbahasa Indonesia mungkin masih dalam pengembangan ya," jelasnya.
Batasan Penggunaan AI diUnpad
Ira mengatakan jika Unpad telah mengeluarkan batasan penggunaan AI dalam ranah akademik melalui Peraturan Rektor Nomor 8 Tahun 2025. Ia mencontohkan penggunaan AI diperbolehkan untuk mencari inspirasi atau memperbaiki tata bahasa.
"Jadi ada poin-poin di mana AI diperbolehkan. Tapi meskipun tadinya boleh ya mengedit, pakai itu, itu juga jangan keseluruhan jadi tetep bagian-bagian yang menurut mahasiswa tuh, ini gimana ya padanan katanya, jadi perkalimat aja," tuturnya.
"AI itu boleh digunakan tapi jangan sampai kopas. Hasilnya tetap harus ada elaborasi dengan pemikiran mahasiswa itu," tegasnya.
Dorong Penggunaan AI diUnpad
Para dosen Unpad juga mendorong mahasiswanya untuk menggunakan AI dalam pembelajarannya.
"Tapi bagaimana menggunakan AI yang bertanggung jawab itu juga menjadi PR kami," ujar Ira.
Ira mengatakan dosen bertanggung jawab mempersiapkan dan mengajarkan cara penggunaan AI yang benar kepada mahasiswa. Hal ini agar mahasiswa tidak asal menyalin jawaban dari AI.
"Kita akan tanya gimana sih pemahamannya mereka dari hasil belajarnya it, Apa yang mereka dapatkan. Jadi gak akan tuh ada copas," katanya.
(nir/pal)