Stok Ikan di Laut Jawa Menurun, Pakar IPB Sebut Sampah Plastik Penyebabnya

ADVERTISEMENT

Stok Ikan di Laut Jawa Menurun, Pakar IPB Sebut Sampah Plastik Penyebabnya

Devita Savitri - detikEdu
Kamis, 21 Agu 2025 20:30 WIB
Ilustrasi Nelayan
Ilustrasi nelayan. Jumlah ikan di Laut Jawa menurun, begini kata pakar IPB University. Foto: Shutterstock
Jakarta -

Pakar Kelautan IPB University, Yonvitner ungkap fakta bila stok jumlah ikan di Laut Jawa tengah mengalami penurunan drastis. Hal ini membuatnya prihatin atas kondisi ekosistem Laut Jawa di masa kini

Secara garis besar, Yonvitner menyebut rendahnya stok ikan di Laut Jawa berkaitan erat dengan degradasi lingkungan atau penurunan kualitas lingkungan yang semakin parah. Penurunan kualitas bisa terjadi karena berbagai persoalan lingkungan.

"Seperti penurunan tanah (subsidence) di pesisir, buruknya kualitas air terutama di Teluk Jakarta, pencemaran plastik, kekeruhan perairan yang menjadi faktor utama penyebab kerusakan habitat laut. Selain itu, tekanan karena kegiatan perikanan juga tergolong tinggi," tuturnya dikutip dari laman IPB University, Kamis (21/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Habitat Laut Rusak

Selain faktor-faktor yang telah disebutkan, penurunan populasi ikan juga berkorelasi dengan kondisi habitat mereka yang rusak. Yonvitner selaku Kepala Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) telah melakukan studi terkait hal ini.

ADVERTISEMENT

Hasilnya, kini kualitas terumbu karang dengan tutupan masuk dalam kategori buruk dengan skor 25 persen. Pada tingkat kategori ini, kepadatan ikan yang tinggal di terumbu karang tersebut menjadi rendah.

"Terumbu karang dengan tutupan kurang dari 25 persen (kategori buruk) memiliki kepadatan ikan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan terumbu karang sehat yang tutupannya di atas 50 persen," jelas dosen di Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan IPB University itu.

Tidak hanya terumbu karang, daya dukung ekosistem mangrove juga semakin rendah. Temuan ini sejalan dengan pernyataan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang menyebutkan kerusakan terumbu karang, hilangnya mangrove, dan sampah laut jadi penyebab utama penurunan ikan tangkap di Laut jawa.

Lalu apa yang harus dilakukan?

Menjawab pertanyaan itu, Yonvitner menekankan perlunya langkah strategis dan berkelanjutan yang didukung semua pihak. Langkah terpenting adalah perbaikan total ekosistem laut.

"Langkah yang harus dilakukan adalah memperbaiki ekosistem, menyiapkan tata kelola pesisir yang baik dan tepat, serta mengurangi masukan sumber pencemar, baik yang terlarut di perairan maupun yang padat seperti plastik," sarannya.

Dari sisi akademis, IPB University melalui PKSPL disebut terus mengambil langkah dalam proses rehabilitasi lingkungan pesisir sejak 2013. Berbagai upaya yang telah dilakukan seperti transplantasi terumbu karang di Pulau Seribu, menanam mangrove di Karawang, hingga melakukan kajian kerentanan di pesisir Pekalongan dan Jawa Tengah.

Dengan kerja sama semua pihak, pemulihan kesehatan Laut Jawa adalah hal yang memungkinkan. Proses ini harus dimulai sedini mungkin, mengingat produktivitas Laut Jawa adalah hal krusial bagi keberlanjutan kehidupan nelayan dan ekosistem nasional.




(det/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads