Sosok Roihan, Kuli Bangunan yang Sukses Kuliah di Unesa

ADVERTISEMENT

Sosok Roihan, Kuli Bangunan yang Sukses Kuliah di Unesa

Nikita Rosa - detikEdu
Kamis, 21 Agu 2025 08:00 WIB
Roihan Miftah Hilmiy
Roihan Miftah Hilmiy. (Foto: Laman Resmi Unesa)
Jakarta -

Roihan Miftah Hilmiy berhasil mengamankan kursi sebagai mahasiswa Unesa. Di balik kesuksesannya, ada kerja keras Roihan untuk menghidupi keluarga.

AyahRoihan meninggal dunia ketika ia duduk di kelas 12. Sejak saat itu, beban keluarga dipikul oleh ibunya, RidaAndirana, yang bekerja sebagai penjaga warung bakso untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai anak pertama, Roihan, harus ikut membantu meringankan beban itu. Sejak di bangku sekolah, Roihan tidak segan untuk bekerja.

ADVERTISEMENT

Bekerja Sebagai Kuli

Sepulang dari sekolah, Roihan membantu ibunya bekerja. Di malam hari, Roihan bekerja di kafe demi mendapatkan uang tambahan. Sekarang, ia menjadi kuli angkut pasir dan batu.

"Dia itu baik, suka bekerja keras. Saya tidak pernah memaksanya untuk bekerja, tetapi dia memang mau. Minta uang ke saya saja tidak pernah, minta pun itu 5 ribu kalau dia benar-benar tidak punya uang," ujar Rida menceritakan anaknya dalam laman Unesa dikutip Rabu (20/8/2025).

Saat teman-teman sebayanya menghabiskan waktu luang untuk bermain, Roihan justru memilih bekerja. Uang yang didapat ia tabung untuk keperluan sekolah, jajan, hingga kebutuhan di rumah.

"Kalau makan, jajan, dia pakai uang sendiri. Tidak minta dari saya," lanjut Rida.

Atlet MMA

Selain bekerja, Roihan juga aktif di dunia olahraga. Ia menekuni bela diri Mixed Martial Arts (MMA) dan bahkan menjadi atlet yang mewakili sekolah di kejuaraan tingkat provinsi.

Salah satu orang yang mengenal betul perjuanganRoihan adalahLailatulNurul Khasanah, guru Bimbingan Konseling (BK) diSMAN 1Mojosari. Ia melihat bagaimanaRoihan berusaha keras untuk melanjutkan pendidikan.

Guru Kompak Iuran

Saat tahu Roihan diterima di Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), tetapi terkendala biaya, Lailatul tergerak untuk membantu. Bersama beberapa guru dan alumni, Lailatul menginisiasi penggalangan dana untuk membantu biaya masuk kuliah Roihan.

"Saya berpikir, anak seperti ini sayang kalau tidak kuliah hanya karena ekonomi. Dia punya potensi besar, semangatnya luar biasa. Dia santun, humble, rendah hati. Jadi kami guru-guru dan beberapa alumni patungan supaya dia bisa daftar," kata Nurul.

Cerita tentang guru-guru yang patungan demi siswanya ini sampai pihak Unesa. Melihat latar belakang dan semangat juang Roihan, pihak kampus memutuskan untuk memberikan beasiswa penuh hingga lulus kuliah.

"Saya kaget sekaligus bersyukur. Rasanya seperti mimpi. Saya janji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Saya yakin, ini juga berkat ibu, keluarga, para guru yang tidak pernah lelah berdoa untuk kebaikan saya," ucap Roihan.

Perjalanan Roihan bukanlah jalan yang mudah. Namun, semua itu terasa ringan demi untuk membahagiakan sang Ibu.

"Mimpi saya hanya satu, melihat ibu bahagia. Karena itu saya akan perjuangkan masa depan saya lewat kuliah," pungkas Roihan.




(nir/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads