Meraih gelar doktor di usia terbilang muda adalah kebanggaan tersendiri bagi seseorang. Hal itu yang baru saja diraih oleh Cecep Suhandi pada usianya yang ke-26 tahun.
Cecep meraih gelar doktor di Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) di usia tersebut. Ia juga merampungkan pendidikan S2 dan S3-nya hanya dalam waktu tiga tahun.
Di usianya yang masih muda ini, Cecep sudah berdedikasi banyak pada dunia riset. Khususnya soal obat-obatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
S2-S3 dengan Beasiswa
Cecep adalah salah satu dari sekian banyak penerima Beasiswa Unggulan Pascasarjana Padjadjaran (BUPP). Ia danai oleh Unpad untuk menempuh pendidikan S2 dan S3.
Alasan melanjutkan studi ke jenjang doktor diawali karena dirinya senang terhadap riset tentang obat-obatan. Pada sidang promosi doktor, Cecep mengangkat disertasi berjudul "Hydrogel Film-Forming Spray Formulation Containing Propolis-Based Nanostructured Lipid Carriers of Ξ±-Mangostin for Diabetic Wound Repair".
"Seperti yang kita ketahui kalau pasien diabetes mengalami luka itu sulit untuk sembuh. Di Indonesia juga penggunaan obat untuk luka diabetes yang dapat digunakan secara mandiri oleh pasien itu masih minim," kata Cecep dikutip dari laman Unpad, Rabu (13/8/2025).
Cecep melihat obat untuk luka diabetes masih minim di Indonesia. Di bawah bimbingan Prof Nasrul Wathoni, ia kemudian meriset solusi alternatif apa bagi pasien diabetes dalam menangani lukanya.
"Saya melihat peluang ini dan ingin mencari solusi dengan memanfaatkan bahan alternatif yang melimpah di Indonesia, salah satunya adalah ekstrak kulit manggis," ujarnya.
Punya 25 Publikasi Ilmiah
Selama menyelesaikan S2 dan S3, Cecep terhitung sudah memiliki 25 publikasi ilmiah yang terbit di jurnal bereputasi. Ia juga mampu meraih IPK sempurna pada kelulusan S3-nya yakni 4,00.
Mengenai tips bisa meraih doktor di usia muda, Cecep menyebut ada banyak pihak yang mendukungnya. Ia telah berkolaborasi dengan stakeholder di dalam dan luar Unpad dalam menyelesaikan risetnya.
"Di Unpad banyak sekali fasilitas-fasilitas yang mendukung untuk peningkatan kompetensi, baik dalam hal riset ataupun juga dalam penulisan publikasi ilmiah. Kalau kita punya karya yang bisa dipublikasikan di jurnal yang berkualitas juga bisa dibantu oleh Unpad," kata Cecep.
Dengan gelar doktor yang diraihnya, Cecep berharap bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Ia tidak mau menyia-nyiakan dana beasiswa yang ia terima dari pihak Unpad.
Kepada mahasiswa lain, Cecep mendorong untuk mencoba daftar BUPP. Menurutnya, beasiswa tersebut berhasil membantu biaya kuliah dan membuka kesempatan riset dengan peneliti di luar negeri.
"Harapannya di masa yang akan datang hasil riset bisa berdampak langsung pada masyarakat. Tidak hanya dari sisi pendidikan, tetapi juga bisa berkolaborasi aktif dengan pihak industri, pemerintah sebagai regulatory affairs, juga masyarakat yang langsung merasakan manfaatnya" jelas Cecep.
Hasil dari publikasi imliah Cecep satu per satu dapat dilihat DI SINI. https://www.unpad.ac.id/2025/08/selesaikan-s2-s3-dalam-tiga-tahun-dengan-20-publikasi-ilmiah-cecep-suhandi-jadi-doktor-di-usia-26-tahun
(cyu/pal)