Orang tua Nyndha merupakan penjual soto di Desa Banaran, Kecamatan Galur, Kulonprogo, DI Yogyakarta. Setiap hari, Nyndha membantu orang tuanya di warung soto yang luasnya tak lebih dari setengah lapangan voli.
Meski kegiatan sehari-harinya sibuk membantu orang tua, Nyndha merupakan sosok yang sarat akan prestasi di sekolahnya.
Raih Medali Emas FIKSI Nasional 2024
Nyndha diketahui merupakan alumnus SMA Negeri 1 Bantul, Yogyakarta. Ia dikenal sebagai sosok yang berprestasi secara akademik, salah satunya peraih peringkat ketujuh terbaik di sekolahnya dengan nilai rata-rata 88,2.
Tidak hanya di bidang akademik, Nyndha juga aktif berkegiatan di luar kelas. Pada 2024 lalu, ia meraih medali emas ajang Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Nasional (FIKSI) jenjang SMA.
FIKSI merupakan ajang talenta di bidang vokasi yang digelar oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Pada ajang ini, berbagai peserta terbaik yang tersaring dari 38 provinsi memaparkan inovasi dan produk kewirausahaan.
Pada 2024, Nyndha mewakili DI Yogyakarta ke tahap final dengan produk kewirausahaan dengan bahan alami. Produk itu membawanya meraih medali emas di kejuaraan itu.
"Saat itu, saya dan teman saya membuat produk namanya E-Terminator. Produknya itu pembasmi rayap dengan bahan alami," ujarnya dikutip dari laman UGM, Selasa (15/7/2025).
Dari pengalaman kejuaraan tingkat nasional, Nyndha memiliki minat kuat terkait pengembangan produk inovasi di bidang kewirausahaan. Oleh karena itu, ia memilih Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM.
Tekadnya bulat untuk menjadi mahasiswa baru FEB UGM. Hal ini juga diketahui orang tuanya yang mendukung penuh keinginan sang putri.
Dengan usaha dan doa terbaik, Nyndha berhasil mewujudkan keinginannya. Ia diterima di prodi Manajemen FEB UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Ketika hasil baik diterimanya, sontak Nyndha memeluk dan menangis bersama sang ibu, Tuginem. Kebahagiaan itu semakin lengkap dengan pernyataan bila Nyndha menjadi penerima beasiswa UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100%.
Beasiswa ini memungkinkannya berkuliah gratis hingga lulus dan tidak perlu membayar UKT sepeser pun selama di UGM.
Si Pendiam yang Penuh Tekad
Prestasi putrinya yang cemerlang menjadi kebanggaan luar biasa bagi Tuginem. Di matanya, Nyndha adalah putri kecil yang pendiam tetapi memiliki tekad kuat dan selalu bekerja keras untuk mengejar impiannya.
Ia adalah saksi hidup yang melihat langsung perjuangan sang putri bersekolah. Meski banyak teman-temannya yang sama-sama mengejar prestasi seperti Nyndha, Tuginem menyebut anaknya bukan sosok yang mudah minder.
"Perjuangannya sangat sulit, apalagi teman-temannya di SMA juga pintar dan berprestasi. Dia tidak minder dan dia membuktikan dia bisa," beber Tuginem.
Kegigihan itu kini dibalas dengan diterimanya Nyndha di UGM. Nyndha percaya ia mampu dan setiap kesulitan yang ia rasakan pasti akan berakhir baik.
Keberhasilan ini juga tak lepas dari doa keluarga dan kedua orang tuanya. Untuk itu, Nyndha mengucapkan terima kasih kepada Tuginem dan Ngadiman yang terus mendukungnya dalam perjalanan panjang tanpa akhir.
Kini, Nyndha tengah mempersiapkan diri untuk memulai perkuliahan pada awal Agustus mendatang. Ia memberikan pesan manis untuk teman-temannya yang juga sedang berjuang masuk ke perguruan tinggi impian.
"Pokoknya semangat, jangan takut untuk mencoba, jangan takut untuk gagal, karena kita tidak tahu ke depannya akan seperti apa. Entah akhirnya akan sesuai apa yang kita mau atau tidak, tetapi yang penting, kita sudah mencoba karena pengalaman itu tidak bisa dibeli dan pengalaman itu akan jadi hal yang bermanfaat," ungkapnya.
Perjalanan kuliah Nyndha juga akan diiringi doa orang tuanya. Tuginem dan Ngadiman menitipkan pesan agar Nyndha mempergunakan kesempatan ini dengan baik dan berharap putrinya bisa menjadi orang yang sukses di masa depan.
"Selagi masih bisa diberi kesempatan dan kemampuan untuk berjuang di UGM itu, jangan menyerah. Semoga juga bisa menjadi orang yang sukses dan berguna bagi nusa dan bangsa, serta untuk semua orang," tandas Tuginem.
(det/twu)