Kisah Edward, Anak Petani yang Raih Beasiswa Rp 1 Miliar untuk Kuliah Kedokteran

ADVERTISEMENT

Kisah Edward, Anak Petani yang Raih Beasiswa Rp 1 Miliar untuk Kuliah Kedokteran

Cicin Yulianti - detikEdu
Selasa, 08 Jul 2025 19:30 WIB
Edward saat menerima beasiswa kedokteran senilai Rp 1 miliar
Edward saat menerima beasiswa kedokteran senilai Rp 1 miliar. Foto: UAD
Jakarta -

Apakah detikers pernah membayangkan dapat beasiswa kuliah senilai Rp 1 miliar? Hal itu nyata dirasakan oleh Edward Hikmawan.

Bagaikan mimpi di siang bolong, Edward tak menyangka dirinya meraih beasiswa dengan nominal fantastis tersebut dari kampus. Kini, ia adalah mahasiswa di program studi Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

"Saya memilih kedokteran karena ingin memberi manfaat nyata, terutama bagi masyarakat yang kurang terlayani," kata Edward dilansir laman UAD, Selasa (8/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berlatar Belakang Keluarga Petani

Dengan beasiswa tersebut, Edward akhirnya bisa menembus keterbatasannya. Edward adalah putra dari pasangan Supriyanto dan Fitri Hidayati yang bekerja sebagai petani di Tanjungsari, Bentak, Sidoharjo, Sragen, Jawa Tengah.

Untuk meraih beasiswa, Edward harus menempuh serangkaian seleksi yang diadakan UAD. Mulai dari ujian akademik, psikotes, serta wawancara mendalam untuk mengukur kesiapan akademik, mental, dan spiritual.

ADVERTISEMENT

Dikatakan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UAD, Prof Ir Sunardi, ST MT PhD, beasiswa Kedokteran UAD adalah bantuan yang membebaskan biaya kuliah hingga jenjang profesi. Selain itu, penerima beasiswa akan mendapatkan uang saku.

Kehadiran beasiswa tersebut juga menurutnya memantik naiknya jumlah pendaftar Kedokteran UAD tahun ini. Jumlah peminat pada 2025 sebanyak 894 orang, sedangkan tahun sebelumnya hanya 640 pendaftar.

"Peningkatan ini menunjukkan bahwa Kedokteran UAD semakin dipercaya masyarakat. Tidak hanya karena kualitas akademiknya yang unggul, tetapi juga karena pembentukan karakter dan semangat pengabdian yang selalu kami tekankan kepada mahasiswa," katanya.

Edward akhirnya membuktikan, anak dari petani juga bisa jadi dokter. Ia ingin membanggakan kedua orang tuanya lewat gelar mulia yang akan ia raih nanti.

"Dengan latar belakang keluarga petani yang penuh perjuangan, saya ingin membalas dukungan mereka lewat profesi yang mulia ini," kata Edward.

Tekuni Perjalanan Intelektual & Spiritual Sejak SD

Edward bercerita dirinya sudah belajar perjalanan intelektual dan spiritual sejak SD, SMP dan berlanjut di SMA. Utamanya saat menempuh pendidikan di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen, pola pikir Edward diasah menjadi kritis tetapi masih memegang nilai keislaman.

Selama SMA, Edward sudah belajar disiplin dan bertanggung jawab. Pemahamannya pun semakin terasah setelah bergabung dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).

"Di IPM saya belajar memimpin dan bekerja dalam tim. Dari situ, saya memahami bahwa menjadi dokter bukan hanya soal ilmu medis, tapi juga kepemimpinan, empati, dan tanggung jawab sosial," tutur Edward.

Kondisi Ekonomi Jadi Motivasi Besar untuk Bangkit

Saat ditanya soal prinsip hidup, Edward melihat keterbatasan ekonomi keluarga sebagai motivasi besar. Dengan itu, ia jadi dituntut harus belajar dengan giat.

"Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil." tegasnya.

Edward juga bersyukur karena kedua orang tuanya tak pernah membatasi mimpi menjadi dokter. Mereka malah sering menyemangati dan mendoakannya.

"Mereka tidak pernah membatasi mimpi saya, justru terus mendorong agar saya menempuh pendidikan setinggi mungkin. Dukungan itu membuat saya yakin bahwa saya tidak berjuang sendiri," ungkap Edward.

Setelah lulus, impian Edward ingin bertugas sebagai dokter di rumah sakit daerah terpencil. Menurutnya, dokter adalah profesi sekaligus jalan baginya berdakwah dan menginspirasi. Ia berpesan kepada anak muda lain untuk tetap bersemangat mengejar mimpinya.

"Terus belajar, berdoa, dan berjuang dengan sungguh-sungguh. Jangan takut gagal karena setiap proses pasti mendewasakan. Percayalah, Allah selalu bersama orang yang bersungguh-sungguh," pungkasnya.




(cyu/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads