Polri Kenalkan 25 Unit Robot Pintar, Dibuat oleh Anak Bangsa

ADVERTISEMENT

Polri Kenalkan 25 Unit Robot Pintar, Dibuat oleh Anak Bangsa

Nikita Rosa - detikEdu
Rabu, 02 Jul 2025 16:30 WIB
Anggota Polri mengoperasikan robot saat peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (1/7/2025). Robot Polri tersebut bertujuan untuk membantu tugas kepolisian di lapangan.
Potret Robot Polri. (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengenalkan 25 unit robot canggih dalam rangka peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang digelar di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, pada 1 Juli 2025. Robot-robot ini termasuk robot patrol humanoid, robot anjing pintar (i-K9), tank patroli dengan drone surveillance, hingga robot pelayanan publik interaktif (Ropi).

Robot-robot tersebut dilengkapi atribut kepolisian seperti topi baret dan rompi bertuliskan "POLISI". Dalam pembuatannya, Polri bekerja sama dengan PT SARI Teknologi, perusahaan rintisan robotika berbasis di Jakarta Utara.

Direktur Utama PT SARI Teknologi,Yohanes Kurnia Widjaja, menjelaskan robot humanoid dirancang sesuai kebutuhan operasional Polri. Dalam pengembangannya robot humanoid ini memerlukan ribuan jam uji coba dan penyempurnaan algoritma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain robot humanoid, Polri juga memperkenalkan robot anjing pintar i-K9 yang mampu beroperasi selama 8 jam dalam kondisi cuaca ekstrem. Robot i-K9 dilengkapi dengan teknologi AI behavior analysis untuk mendeteksi bahan berbahaya seperti bom, narkotika, dan zat kimia.

"Seperti kita contoh, China, oleh militer China itu dipersenjatai. Tapi tentunya ini bukan dari pabrikan ya, ya kayak 'Pindad-nya' lah," kata Presiden Director PT Erza Robotics Teknologi, R Dhannisaka dalam detikNews dikutip Rabu (2/7/2025).

ADVERTISEMENT

Ezzra menjelaskan robot i-K9 bisa mencari korban yang tertimpa reruntuhan akibat gempa atau peristiwa bencana lainnya. Selain itu, robot ini juga dilengkapi sensor untuk mendeteksi kebocoran gas beracun.

"Robot ini juga dilengkapi sensor untuk kebocoran gas beracun, dari pada orang duluan yang datang malah jadi kolaps mending robotnya dulu dah, aman nggak nih," ujarnya.

Kadiv Humas Polri Irjen SandiNugroho menyebut pihaknya masih melakukan sosialisasi soal penggunaan robot untuk membantu personel Polri. Dia menyebut Polri juga terus melakukan penelitian untuk menyesuaikan robot dengan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tiap wilayah.

"Ya kan di situ sudah ada mulai dari pengenalan, sosialisasi sampai dengan update dalam rangka penelitian, mana yang paling relevan untuk dipakai di Indonesia," kata Sandi.

Sandi mengatakan Indonesia merupakan negara kepulauan yang tiap wilayahnya memiliki kondisi berbeda. Menurut dia, Polri harus melihat kesesuaian penempatan robot untuk membantu tugas polisi di berbagai wilayah.

Dia menyebut tujuan utama penggunaan robot ialah untuk meminimalisir korban masyarakat dan anggota Polri. Dia mencontohkan penggunaan robot ini untuk kebutuhan lalu lintas.

"Bisa ditempatkan di tempat-tempat yang rawan atau bahaya sehingga, misalnya, ada tempat yang berpotensi terjadi kecelakaan lalu lintas itu bisa diantisipasi dengan menggunakan bantuan-bantuan robot-robot tersebut. Dalam keadaan ekstrem dan apalagi bisa dalam cuaca ekstrem juga mampu, kemudian teknologi sudah tersambung dengan AI," ujarnya.




(nir/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads