Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (KemenkoPMK) mengatakan masyarakat Indonesia yang tidak sekolah ataupun bekerja tergolong tinggi. Masyarakat ini kerap disebut sebagai NEET (Not in Education, Employment, or Training).
Mengacu pada data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) pada Agustus 2024, terdapat 8,9 juta orang berusia 15-24 tahun yang termasuk ke dalam kategoriNEET. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan KependudukanKemenkoPMK,WoroSrihastutiSulistyaningrum, mengatakan hal ini merupakan PR bersama.
"Masih ada pemuda-pemuda kita yang masuk di dalam kelompok NEET. NEET ini adalah Not in Education, Employment and Training," ujarnya ditemui setelah acara Peluncuran Futuremakers Youth Employability Programme di Hotel Artone, Jakarta, Kamis (19/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi artinya ini yang harus kita garap. Tidak hanya pihak pemerintah tetapi juga di sini ada pihak swasta," tegasnya.
Data Anak Muda Indonesia Tergolong NEET Per Agustus 2024
Jumlah NEET Berdasarkan Usia
15-19 tahun: 3.265.271 orang
20-24 tahun: 5.734.612 orang
Jumlah NEET Berdasarkan Pendidikan
SMP: 1.633.308 orang
SMA: 3.232.975 orang
SMK: 2.191.922 orang
D1, D2, D3, dan Akademi: 88.056 orang
S1, S2, dan S3: 503.237 orang
10 Provinsi dengan Jumlah NEET Tertinggi
Jawa Barat: 1.899.404 orang
Jawa Timur: 1.018.228 orang
Jawa Tengah: 1.009.075 orang
Sumatera Utara: 515.547 orang
Banten: 475.336 orang
Sulawesi Selatan: 353.722 orang
Sumatera Selatan: 321.998 orang
Lampung: 327.288 orang
Aceh: 272.109 orang
Riau: 245.726 orang
Peluncuran Futuremakers Youth Employability Programme
Untuk mengurangi anak muda Indonesia tergolong NEET, dalam mengatasi angka pengangguran, pemerintah bersama dengan Plan Indonesia telah meluncurkan Futuremakers Youth Employability Programme. Program ini akan berlangsung di empat kota yakni Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Semarang.
Program menyasar 1.900 kaum muda berusia 18 sampai 29 tahun dengan sebanyak 1.140 akan mendapat dukungan penempatan kerja atau dukungan memulai usaha mandiri.
Adapun bidang pelatihan termasuk apparel, retail, IT, dan hospitality. Program akan mencakup:
1. Modul soft skills dan technical skills berdasarkan kebutuhan industri
2. Website kitakerja.id sebagai platform pelatihan
3. Dukungan mitra pemerintah, khususnya Balai Pelatihan Kerja dan Pusat Pelatihan Kerja
4. Dukungan sektor swasta dalam pemberian kesempatan penempatan kerja
Woro menegaskan jika Peluncuran Futuremakers Youth Employability Programme merupakan bentuk konkrit untuk menjawab isu ketenagakerjaan.
"Menurut saya ini adalah satu bentuk kegiatan konkrit yang bisa kita lakukan untuk menjawab isu tadi masalah kebekerjaan dari para pemuda," pungkasnya.
Pendaftaran Futuremakers Youth Employability Programme akan dibuka pada Juli 2025 melalui Instagram @kitakerja.id
(nir/nwk)