Miris, Jusuf Kalla Ungkap Puluhan Ribu Insinyur di RI Masih Nganggur

ADVERTISEMENT

Miris, Jusuf Kalla Ungkap Puluhan Ribu Insinyur di RI Masih Nganggur

Cicin Yulianti - detikEdu
Kamis, 05 Jun 2025 16:00 WIB
Wakil Presiden ke-10 Jusuf Kalla dalam program CNBC Indonesia Cuap Cuap Cuan di Jakarta, (11/4/2025). (CNBC Indonesia TV)
Foto: Wakil Presiden ke-10 Jusuf Kalla. (CNBC Indonesia TV)
Jakarta -

Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mengungkap terbatasnya lapangan pekerjaan di Indonesia bagi para insinyur. Ia mengatakannya setelah melihat puluhan ribu orang yang mencari pekerjaan di job fair Bekasi.

"Saat job fair diperkirakan hanya dua ribu orang untuk hadir di jobfair. Ternyata yang ingin cari kerja di Bekasi saja 25 ribu orang yang datang dan terjadi kegaduhan luar biasa," katanya saat memberi sambutan di wisuda Universitas Hasanuddin (Unhas), dikutip dari YouTube Unhas TV Kamis (5/6/2025).

Sebelumnya, viral kericuhan selama job fair yang digelar Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (27/5/2025) lalu. Ricuh terjadi karena membludaknya job seeker yang datang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena orang mencari kerja sangat terbatas," kata Jusuf Kalla.

Formasi Hanya Puluhan, Pelamar Capai Ribuan

Kemudian, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) tersebut menceritakan fakta rekrutmen insinyur di perusahaannya yakni PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK).

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan hanya sedikit lowongan yang tersedia bagi para lulusan teknik di perusahaannya. Namun kuota berbanding terbalik dengan jumlah pelamar yang punya perbandingan sangat jauh.

"Perusahaan saya Bukaka hanya mencari 20 insinyur baru untuk proyek-proyek yang memang terbatas, yang melamar 23 ribu insinyur," tuturnya.

Menurut Jusuf Kalla, kesulitan bagi para insinyur ini disebabkan situasi ekonomi dunia yang juga sulit. Ia melihat masalah serupa juga terjadi di Amerika dan Eropa.

"Artinya begitu banyak insinyur yang belum mendapatkan pekerjaan. Begitu banyak insinyur harapan kita semua yang telah menghadapi pendidikan tapi sulit mendapatkan pekerjaan akibat situasi yang sulit ini di dunia ini bukan hanya terjadi di sini," ungkapnya.

Kebutuhan Profesi Insinyur di Indonesia

Menurut data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, ada sebanyak 2.671 insinyur per 1 juta penduduk di Indonesia. Menurut Ketua Badan Pelaksana Pengembangan Program Profesi Insinyur UMY, Prof Ir Asep Kurnia Permadi jumlah tersebut masih kecil jika dibandingkan dengan negara tetangga.

"Kalau kita bandingkan dengan negara-negara lain, maka angka kita sangat kecil, bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga sekalipun," ungkapnya dilansir dari laman UMY, Kamis (5/6/2025).

Perbandingan jumlah insinyur dengan negara tetangga per 1 juta penduduk di Malaysia sebanyak 3.333 orang, di Thailand sebanyak 4.121, dan Vietnam sebanyak 9.037.

Mantan Wakil Presiden RI lain yakni KH Ma'ruf Amin pun pernah mengungkap setidaknya Indonesia masih memerlukan 300 ribu insinyur, bahkan 1 juta. Menurut perhitungan Asep, saat ini ada 49 Studi Program Profesi Insinyur (PSPII).

"Maka jika dilihat dari jumlah di atas, Indonesia perlu menambahkan jumlah insinyurnya. Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah insinyur di Indonesia adalah dengan mendorong lebih banyak sarjana teknik untuk mengikuti Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPII).

Sebelumnya pemerintah lewat Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang berada di bawah Kemenristekdikti memberikan mandat kepada 40 perguruan tinggi baik nasional maupun swasta untuk menyelenggarakan Program Profesi Insinyur.

Bagaimana menurut detikers, apakah profesi insinyur masih banyak dibutuhkan industri saat ini atau sebaliknya?




(cyu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads