Hari Rabu, 19 Februari 2025 adalah momen berharga bagi Muhammad Azhar Adi Mas'ud. Anak dari orang tua yang bekerja sebagai buruh tani ini dinobatkan jadi wisudawan terbaik di Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Saat nama Azhar dipanggil untuk naik ke podium, kedua orang tuanya tak bisa berkata-kata. Begitu juga dengan kawan-kawannya, mereka merasa terkejut karena Azhar dinobatkan sebagai wisudawan berprestasi.
"Tidak bisa bisa berkata-berkata," ujar Asrup suami dari Suharnani sekaligus ayahnya Azhar dikutip dari laman Unesa, Selasa (25/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikenal Lugu dan Tak Banyak Bercerita
Bagaimana tidak, teman-teman Azhar terkejut saat dirinya naik ke podium, sosok Azhar memang dikenal lugu dan tak banyak menceritakan prestasi yang diraih. Saat Azhar diberitahu dapat gelar wisudawan terbaik, ia juga tak memberitahu orang tua atau teman-temannya langsung.
"Saya hanya bilang ke orang tua untuk menghadiri wisuda, tetapi tidak bilang kalau saya jadi wisudawan terbaik. Saya lihat tadi mereka agak kaget, dan tidak ngomong apa-apa," ucapnya.
Atas penghargaan tersebut, Azhar memberikan sambutan dalam acara wisuda. Ia menyampaikan motto hidupnya adalah 'Tentukan duniamu, jangan dunia yang menentukanmu'.
Dapat IPK 3,97 dalam Waktu 3,5 Tahun
Azhar termasuk mahasiswa yang cepat lulus dari prodi S1 Sastra Indonesia. Ia lulus dalam waktu 3,5 tahun saja dan IPK summa cumlaude sebesar 3,97.
Motivasinya lulus tepat waktu didorong karena Azhar adalah penerima beasiswa KIP Kuliah. Azhar merasa harus berusaha untuk tidak menyia-nyiakan beasiswa tersebut.
Selama di kampus, Azhar dikenal aktif ikut kegiatan himpunan jurusan, fakultas hingga organisasi berskala universitas. Namanya juga tercatat aktif sebagai penulis majalah di Direktorat Humas dan Informasi Publik Unesa.
Tak cuma itu, Azhar adalah anggota di Unit Kegiatan Ilmiah Mahasiswa (UKIM) Unesa dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FBS. Di sela-sela sibuk kuliah, Azhar juga mondok di Pesantren Sabilillah Surabaya.
"Tujuannya selain kuliah, saya juga ingin tetap belajar agama dan mengaji. Biar seimbang antara ilmu dan agama," ucapnya.
Berprestasi, Lulus Tanpa Skripsi, dan Dihadiahi Beasiswa S2
Bukan tanpa alasan Unesa memberikan gelar wisudawan terbaik kepada Azhar. Sosok Azhar punya beberapa prestasi yang membanggakan Unesa.
Pada 2024 lalu, Azhar meraih medali Emas di Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) ke-37. Selain itu, Azhar juga menjadi finalis Top 15 EINSTEIN, kompetisi inovasi ekonomi tingkat Asia Tenggara.
Prestasi tersebut membuat Azhar dapat lulus sarjana tanpa skripsi. Atas kegigihan Azhar dalam berkuliah dan berprestasi, Unesa memberinya beasiswa lanjut studi S2.
"Alhamdulillah, saya dan suami sangat bersyukur dan bangga tentunya. Terima kasih Unesa. Kami terus mendukung dan mendoakan untuk kesuksesan anak kami dan Unesa," ucap Suharnani.
(cyu/nah)