Jerman memiliki solusi menarik untuk sampah botol minuman. Di sana, botol minuman dapat ditukar dengan uang.
Sistem ini disebut sebagai Pfand yang berarti deposit. Ide di balik sistem ini adalah, ketika seseorang membeli minuman, ia juga membayar untuk botolnya.
Dikutip dari Study in germany oleh Federal Ministry of Education and Research, setelah selesai minum, botol tersebut bisa diserahkan kembali ke toko mana pun yang menjual minuman tersebut dan orang yang membeli minuman itu akan mendapatkan kembali depositnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Jerman, Boy Tri Rizky juga memiliki pengalaman soal ini. Ia merupakan pengajar bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) di KBRI Berlin sekaligus seorang periset bahasa Indonesia.
Ia mengatakan, membuang botol bukan kebiasaan orang Jerman. Sebab masyarakat di sana umumnya peduli lingkungan dan tidak suka melihat sampah berserakan.
Penasaran bagaimana sistem Pfand ini bekerja?
Botol Minuman Bisa Ditukar Uang di Jerman
Mas Boy, sapaan Boy Tri Rizky menyebut hingga saat ini masih hanya botol-botol yang memiliki skenario penukaran seperti Pfand. Ia menjelaskan Pemerintah Jerman memang khusus membuat sistem ini untuk menjaga lingkungan.
Namun, selain botol plastik, sistem Pfand juga diterapkan untuk kaleng minuman, botol kaca, dan beberapa jenis kemasan lainnya.
Pfand berlaku untuk hampir semua botol minuman. Kendati begitu, hanya untuk botol yang mempunyai logo daur ulang Pfand yang dapat ditukar dengan uang.
Produk yang tidak termasuk sistem Pfand misalnya minuman dengan kemasan kertas atau kardus dan minuman impor yang dijual di toko Asia atau internasional.
Untuk mengetahui harga deposit botol, di rak barang biasanya sudah tertera rinciannya. Sebagai contoh, harga 3 Euro untuk suatu minuman tertera harga minuman itu sendiri 2,75 Euro dan deposit botol 0,25 Euro.
"Jadi, pelanggan sudah tahu total yang harus dibayar di kasir," jelas Mas Boy kepada detiKEdu, Rabu (12/2/2025).
Dikutip dari unggahan Instagram Mas Boy, ada dua jenis Pfand yakni Einwegpfand (sekali pakai) untuk botol plastik dan kaleng sekali pakai yang depositnya sekitar 0,25 Euro per botol/kaleng.
Kemudian ada Mehrwegpfand (berulang kali) untuk botol kaca atau plastik tebal yang dapat digunakan kembali dengan deposit sekitar 0,08-0,15 Euro.
Botol yang disimpan tidak langsung dikembalikan ke kasir. Melainkan dikembalikan ke mesin pengembalian bernama Pfandautomat di supermarket. Setelah mendapat bon dari mesin tersebut, uangnya bisa diambil di kasir.
Ada Orang-orang yang Memungut Botol
Di Jerman juga ada orang-orang yang memungut botol minuman kosong. Mereka disebut pfansammler/in. Menurut Mas Boy ini hal yang sangat umum.
Ia juga menyebut, tetapi orang-orang yang benar-benar mencari botol di tempat sampah atau di jalan biasanya adalah para tunawisma atau pemulung.
"Dari yang aku lihat, ini hal yang sangat umum dan bisa dimaklumi karena berhubungan dengan uang dan lingkungan. Banyak orang Jerman juga mengumpulkan botol Pfand di rumah untuk ditukar nanti. Jadi, setelah minum, mereka tidak langsung membuang botolnya, tetapi menyimpannya dulu," terang Mas Boy.
Ia juga kerap menyaksikan orang Jerman sengaja membuang botolnya di tempat-tempat tertentu seperti di pinggir jalan atau dekat tempat sampah. Tujuannya agar bisa diambil orang lain yang membutuhkan untuk ditukar dengan uang.
Pemerintah Jerman Serius soal Lingkungan
Mas Boy mengiyakan bahwa Pemerintah Jerman kerap melakukan semacam sosialisasi terkait lingkungan.
"Terutama dalam hal pengelolaan sampah," kata Mas Boy.
Ia menyebut sistem daur ulang di Jerman cukup rumit karena setiap jenis sampah harus disortir dengan benar. Di sana ada 6 jenis sampah yang harus disortir.
Pemerintah Jerman juga sangat serius soal pemilahan sampah. Sampai-sampai ada denda yang nominalnya bisa mencapai hingga puluhan juta jika seseorang tidak memilah sampahnya dengan benar.
"Bahkan, sejak TK, anak-anak sudah diajarkan cara memilah sampah," ujar Mas Boy.
(nah/pal)