Bahasa Indonesia telah ditetapkan sebagai bahasa resmi Konferensi Umum Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO sejak 2023 lalu.
Sebagai salah satu pelaku internasionalisasi bahasa Indonesia, Boy Tri Rizky turut menegaskan potensi bahasa Indonesia di tingkat global. Menurutnya banyak orang tertarik dengan bahasa Indonesia, khususnya di Jerman.
Laki-laki yang lebih akrab disapa sebagai Mas Boy ini merupakan pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mas Boy sejak kuliah memang aktif menjadi pengajar BIPA. Lulusan program studi Pendidikan Bahasa Jerman Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu pun sempat membuka kelas privat bahasa Indonesia untuk para orang Jerman.
Mas Boy juga pernah menerima beasiswa S2 LPDP prodi Intercultural German Studies di University of Goettingen, Jerman. Bahkan sebelum kuliah di Jerman, ia sudah pernah mengajar BIPA di KBRI Kopenhagen, Denmark.
Potensi Bahasa Indonesia di Level Global
Menurut Mas Boy, peminatan bahasa Indonesia di Eropa, khususnya di Jerman memiliki potensi yang luar biasa.
"Menurut saya kalau kita lihat dari bidang ilmu bahasa ya, sebenarnya bahasa Indonesia itu menarik banget dan potensinya luar biasa banget. Dan saya yakin ada banyak orang yang tertarik dengan pembelajaran bahasa Indonesia di Jerman," katanya kepada detikEdu, Selasa (11/2/2025).
Mas Boy menyebut yang harus ditegaskan adalah kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan universitas-universitas atau lembaga di Jerman.
"Saat ini kan saya sedang melakukan riset juga tentang bahasa Indonesia di salah satu universitas di Berlin dan saya coba untuk bawa bahasa Indonesia ke universitas saya yang di sini yang di Berlin. Saya coba kenalkan dengan profesor saya dan saya tawarkan ke beliau kira-kira kalau kelas bahasa Indonesia itu di sini itu bisa enggak ya, kalau jadi kelas peminatan," jelasnya.
"Alhamdulillah tertarik banget," ungkap Mas Boy.
Dari sini, Mas Boy mencoba menghubungkan kedua pihak dengan Badan Bahasa Kemdikbud. Kemudian sudah dilakukan pertemuan, tetapi ia belum tahu apakah proses dari pertemuan tersebut akan berlanjut atau tidak.
"Menurut saya sih banyak universitas atau lembaga yang memang tertarik dengan bahasa Indonesia, tetapi tentu saja butuh kerja sama dengan Pemerintah Indonesia," ujarnya.
Mas Boy menyayangkan hanya ada 12 universitas di Jerman yang mengajarkan bahasa Indonesia hingga saat ini.
"Andai saja misal dari Kemdikbud itu gencar promosi di Jerman, saya yakin bahasa Indonesia ini cukup gencar diajarkan," katanya.
Bahasa Indonesia Menarik bagi Para Ahli Bahasa
Mantan dosen magang di University of Vienna ini mengatakan untuk orang-orang di bidang ilmu bahasa, bahasa Indonesia merupakan suatu keajaiban karena merupakan bahasa yang baru.
"Bahasa Indonesia ini diperkenalkan di Sumpah Pemuda di tahun 1928. Dan untuk para ilmuwan bahasa, bahasa Indonesia ini adalah sebuah keajaiban bagaimana suatu bahasa yang baru bisa berkembang sampai saat ini dan bahasa Indonesia termasuk salah satu bahasa terbesar di dunia, dapat dibilang (memiliki) salah satu penutur terbanyak di dunia dan saat ini sudah menjadi salah satu bahasa resmi di UNESCO," bebernya.
Mas Boy menyayangkan, tidak banyak kegiatan yang memang benar-benar fokus untuk promosi budaya Indonesia secara rutin.
"Misalnya seperti di Goettingen, yang kemarin saya lakukan itu cuma sekali. Setelah saya keluar dari PPI, itu udah berhenti kegiatannya," kata Mas Boy.
(nah/nwk)