Sejak 18 Agustus 2023, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) telah mengeluarkan kebijakan baru tentang skripsi. Kebijakan tersebut memperbolehkan mahasiswa untuk lulus tanpa skripsi.
Sebagai gantinya, mahasiswa bisa lulus lewat tugas akhir sesuai jurusannya. Contohnya publikasi jurnal, prototipe, penghargaan bereputasi, dan sebagainya.
Kesempatan tersebut dilakukan oleh Sarah Annisa Fadhila, salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk memaksimalkan hobinya dalam penelitian. Sehingga, ia menjadikan output risetnya sebagai tugas akhir pengganti skripsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana cara membuat penelitian dan menjadikannya tugas akhir pengganti skripsi seperti Sarah?
Mulai Melakukan Penelitian Sejak Semester 4
Tak langsung dilakukan menjelang tingkat akhir, ternyata Sarah sudah menyusun penelitian sejak semester 4. Saat itu, ia diajak oleh sang dosen menyusun riset, demikian dikutip dari Instagram Ditjen Dikti @satudikti.
Dari beberapa penelitian tersebut, karya Sarah dan dosen ada yang berhasil diterbitkan di jurnal bereputasi seperti Sinta. Dari pengalaman tersebut, Sarah kemudian memutuskan untuk lulus tanpa skripsi.
Di kampusnya, syarat lulus tanpa skripsi lewat publikasi ilmiah harus tembus di Scopus. Dijelaskan dalam laman Universitas Brawijaya, Scopus adalah salah satu jurnal bereputasi.
Dalam jurnal terindeks Scopus terdapat 4 tingkatan, yakni Q1, Q2, Q3, dan Q4. Scopus memiliki cakupan jurnal yang sangat banyak yaitu sekitar 22 ribu lebih jurnal dari berbagai bidang.
Scopus bisa diakses oleh mahasiswa maupun dosen. Mempublikasikan suatu artikel ilmiah ke dalam jurnal sebenarnya bukan perkara yang susah. Namun, untuk dapat masuk ke dalam database Scopus merupakan hal yang tidak mudah.
Sehingga, Sarah telah mampu menembus kesulitan tersebut. Untuk bisa mempublikasikannya, Sarah juga harus mengikuti syarat yang cukup ketat seperti minimal plagiasi 15% dan minimal referensi berjumlah 20.
Hasil Publikasi Ilmiah Sarah
Beberapa hasil karya ilmiah Sarah yang membuatnya bisa lulus tanpa skripsi antara lain:
- "Constructing Fame: A Phenomenological Study of Online Impression Management Among Indonesia TikTok Celebrities", Q1 (Juni 2024) di jurnal Scopus
- "Online Impression Management on LinkedLn: Phenomenological Study Among Indonesian Fresh Graduates", Q3 (April 2024) di jurnal Scopus
- "Management of Cross Cultural Communication Barriers for Indonesian Migrant Workers in South Korea", Sinta 2 (Mei 2024)
- "Zillenials, Social Media and Artificial Intelligence: A Survey on West Java's Digital Natives", Sinta 2 (Juni 2024)
- "Pengelolaan Kesan Daring dalam Meraup "Cuan". Studi Fenomenologi pada Influencer TikTok di Indonesia", Sinta 3 (September 2024).
Itulah cerita dari Sarah yang berhasil lulus tanpa skripsi. Bagaimana nih detikers, tertarik mengikuti langkah Sarah?
(cyu/nah)