"Mohon dukungannya untuk terus memperjuangkan anggaran yang lebih baik untuk kita. Kalau bisa tidak harus memotong, kalau tidak meningkat anggarannya, paling tidak bisa mendapat anggaran yang sama," kata Nadiem dalam rapat Mendikbudristek dengan Komisi X DPR dilansir dari YouTube resmi DPR, Jumat (30/8/2024).
Pagu anggaran berdasarkan nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2025 adalah Rp 83,1 triliun. Menurut Nadiem, Pagu Anggaran Kemendikbudristek Tahun 2025 lebih rendah Rp 14,51 triliun dibandingkan Pagu Anggaran Tahun 2024.
"Nah ini menyebabkan ketidakoptimalan dalam program-program wajib dan prioritas kami. Termasuk bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) dan lain-lain," kata Nadiem.
Usulan tambahan dana Rp 26,4 triliun tersebut akan dialokasikan ke dalam 6 klaster program prioritas. Di antaranya Rp 3,8 triliun untuk program PAUD dan Wajib Belajar 12 Tahun.
Lalu, Rp 7,7 triliun untuk program Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran. Adapun untuk program lainnya yang Nadiem usulkan yakni penambahan dana Program Pendidikan Tinggi sebesar Rp 9,9 triliun.
Rincian Pagu Anggaran Tahun 2025
Adapun Pagu Anggaran Tahun 2025 per masing-masing program prioritas Kemendikbudristek adalah sebagai berikut:
- PAUD dan Wajib Belajar 12 Tahun: Rp 10,2 triliun
- Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran: Rp 12,8 triliun
- Pemajuan dan Pelestarian Bahasa dan Kebudayaan: Rp 1,8 triliun
- Pendidikan Tinggi: Rp 34,2 triliun
- Pendidikan dan Pelatihan Vokasi: Rp 3,7 triliun
- Dukungan Manajemen: Rp 20,2 triliun
Menurut Nadiem, jika tak ada tambahan dana, maka pihak Kemendikbudristek harus mengurangi anggaran di beberapa aspek. Namun, ia dan Komisi X DPR mengusahakan usulan tambahan dana ini berhasil.
"Dengan anggaran Rp 83,1 triliun ini harus kita sadari bahwa harus ada beberapa hal yang diturunkan dari target kita sebelumnya. Mau tidak mau akan terjadi," kata Nadiem.
Dari beberapa program prioritas tersebut Nadiem menyorot aspek penting lain yang menurutnya harus dibenahi pada periode berikutnya. Contohnya permudahan proses sertifikasi guru.
"Proses renovasi sekolah terutama di daerah 3T tentunya tahun depan. Kita juga akan terus melanjutkan perjuangan untuk sertifikasi guru, dan ada juga berbagai program yang sedang kami lakukan di tahun ini dan Insyaallah tahun depan pun akan mulai ada pergerakan untuk mahasiswa," kata Nadiem.
(cyu/nwy)