Menjalani studi magister ataupun dokter dengan beasiswa Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) mungkin impian banyak pelajar RI. Dengan dukungan pembiayaan pendidikan dari pemerintah, seseorang bisa mewujudkan mimpinya menuntut ilmu setinggi mungkin bahkan di kampus top luar negeri.
Begitupun yang juga dirasakan Rista Kmurawak, alumnus Universitas Cenderawasih yang memiliki predikat penerima beasiswa S2 LPDP termuda. Cerita keberhasilannya ternyata tak lepas dari pengalaman mengikuti Program Magang dan Studi Independen (MSIB) Kampus Merdeka angkatan 2 lho, kok bisa? Begini ceritanya.
Magang di Yayasan WWF Indonesia
Awal pertama kali Rista panggilan akrabnya tertarik dengan program magang MSIB adalah ketika ia melihat kakak tingkatnya mengikuti program serupa yakni MSIB angkatan 1. Menurutnya, MSIB memberi kesempatan mahasiswa untuk mengasah soft skill serta mengikuti banyak kegiatan berskala nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga akhirnya pada Januari 2022, ia memberanikan diri mengikuti MSIB angkatan 2. Awalnya ia ragu karena sebelumnya bertekad lulus dalam waktu 3,5 tahun.
Dalam pikirannya saat itu, magang bisa menahan masa studinya selama satu semester, nyatanya program MSIB dapat dikonversi hingga 20 SKS. Dengan modal nekat, Rista akhirnya diterima menjadi salah satu peserta magang di Yayasan WWF Indonesia.
Benar saja, selama mengikuti MSIB Rista diberi kesempatan untuk mengembangkan soft skill yang ia miliki. Mendapat proyek pendampingan BUMKam (Badan Usaha Milik Kampung) di Kampung Resye, Tambrauw, Papua Barat, ia bertemu dan berkolaborasi dengan banyak orang baru.
Proyek BUMKam mengajak Rista menganalisis kekayaan alam di Kampung Resye yang bisa dikelola menjadi produk bernilai ekonomi. Namun dengan catatan tetap mengutamakan keberlanjutan sumber daya tersebut.
Ia juga diharuskan terjun langsung untuk melakukan sosialisasi kepada setiap orang yang terlibat dalam kepengurusan. Karena hal inilah, ia mendapat kesempatan untuk merasakan pengalaman hidup yang berbeda dengan daerah tempat tinggalnya sekaligus melihat betapa indahnya Indonesia.
Menurutnya Papua merupakan daerah yang sangat kaya sumber daya alamnya. Tetapi, pengelolaan secara berkelanjutan belum terlaksana dengan maksimal.
"Saya menyadari bahwa yang dapat saya lakukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan ini adalah dengan berkontribusi membangun sumber daya manusia. Pelan tapi pasti, manusia-manusia muda inilah yang akan berdiri dan bekerja bagi daerah mereka," kata Rista dikutip dari rilis di laman Kemendikbduristek, Senin (3/6/2024).
Bawa Pengalaman MSIB Jadi Esai LPDP
Dengan pengalaman langsung yang ia rasakan, Rista menuangkannya ke dalam esai untuk mendaftar beasiswa LPDP. Baginya ini adalah alasan kuat mengapa ia harus melanjutkan studi dan rencana kontribusi untuk Indonesia ke depannya.
Dan benar saja dari pengalamannya di tanah Papua, Rista berhasil menjadi penerima beasiswa LPDP dengan gelar awardee termuda. Ia akan melanjutkan studi di program studi Master of Environment and Sustainability di Monash University, Australia. Perkuliahannya akan berlangsung pada 22 Juli 2024 mendatang.
Melalui program studi ini, Rista berharap bisa kembali dan berbakti ke tanah Papua. Kelak ia ingin menjadi dosen yang aktif mengajar dan juga peneliti agar anak-anak Papua bisa mengejar pendidikan setinggi mungkin.
"Saya ingin kembali ke Papua dan menjadi pengajar yang bukan hanya aktif mengajar dan meneliti, tetapi juga melakukan pengabdian kepada masyarakat lewat kerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki fokus bidang ilmu sama seperti saya," katanya.
Melalui kisahnya, Rista berpesan agar mahasiswa tidak perlu merasa takut untuk menghadapi berbagai hal yang ada di depan nantinya. Ada berbagai cara untuk meraih mimpi dan magang adalah salah satunya.
Ia juga mengingatkan, bahwa magang bukan hanya berguna untuk memberikan pengalaman sebelum terjun ke dunia kerja. Dengan menjalani magang yang sebenar-benarnya, setiap individu akan mendapat gambaran tentang realita dan permasalahan yang ada di luar kelas dan kampus.
"Temukan dan jadikan itu sebagai alasan untuk memperkaya diri," tutup Rista.
(det/faz)