Dua mahasiswi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) mewakili Indonesia ke Architecture Student Contest-Saint Goban 2024 di Finlandia setelah unggul di tingkat nasional. Mereka membawa konsep hunian hemat energi 'Centered', seperti apa konsepnya?
Dua mahasiswi Arsitektur FTUI itu yakni I Gusti Agung Sawitri Shintya Dewi dan Dendang Belantara. Shintya dan Dendang berhasil mengungguli 5 tim finalis lainnya yang diumumkan oleh Saint-Gobain Indonesia pada 29 April 2024.
"'Centered' merupakan bangunan yang kami rancang dengan mengintegrasikan data mobilitas, analisis arah angin, dan pencahayaan Matahari di lokasi proyek. Dengan mengintegrasikan masa lalu, sekarang, dan masa depan pembangunan, proyek ini memiliki potensi untuk memperkenalkan area komunal yang dapat meningkatkan aktivitas sosial sekaligus mengakomodasi minat peneliti, mahasiswa, serta keluarga mereka yang tinggal di bangunan 'Centered'," kata Shintya dalam rilis yang diterima detikEdu, ditulis Jumat (10/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambahkan Dendang, bangunan 'Centered' dirancang berdasarkan kawasan kota hijau Helsinki, Finlandia.
![]() |
"Pada kompetisi ini, kami berusaha menantang diri kami untuk melihat potensi baru yang menghasilkan energi terbarukan dari konteks yang ada di Helsinki, dengan
menyesuaikan selubung bangunan, material serta orientasi, sehingga mampu mengurangi beban energi listrik yang dibutuhkan bangunan," ujarnya.
Dekan FTUI, Prof Dr Ir Heri Hermansyah, ST, MEng, IPU, menyampaikan apresiasinya terhadap perolehan ini.
"Keberhasilan ini menunjukkan bahwa mahasiswa FTUI mampu memberikan dampak yang unggul di tingkat global. Pencapaian ini juga mencerminkan komitmen FTUI dalam mendukung mendukung dan mendorong partisipasi mahasiswa dalam kompetisi nasional dan internasional sebagai bagian dari pengalaman belajar yang holistik di lingkungan kampus," tutur Prof Heri.
Proses seleksi nasional berlangsung dari September 2023 hingga April 2024. Tim FTUI berada di bawah bimbingan empat orang dosen FTUI, yaitu Dr-Ing Ir Ova Candra Dewi, ST, MSc, GP, IPU dan Dr Miktha Farid Alkadri, S Ars, M Ars dari Departemen Arsitektur; serta Dr -Eng Arnas, ST, MT, dan Ardiyansyah, ST, M Eng, PhD dari Departemen Teknik Mesin.
"Kompetisi ini merupakan kesempatan besar bagi mahasiswa FTUI untuk mendapatkan pengalaman profesional sekaligus menemukan pentingnya keberlanjutan dalam konstruksi modern. Kekhususan kompetisi ini dibanding kompetisi desain arsitektur lainnya terletak di penekanan Life-Cycle Asessment (LCA)-nya. Mahasiswa wajib menyertakan analisis LCA, sehingga mahasiswa ditantang untuk dapat merancang proyek yang mampu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penghuni gedung sekaligus mengurangi dampak lingkungan, penggunaan karbon, energi, dan sumber daya," ujar Dr Ova.
Architecture Student Contest merupakan kompetisi internasional yang diselenggarakan oleh Saint-Gobain Group, perusahaan bahan bangunan terbesar di dunia dan salah satu dari 100 grup industri terbesar di dunia. Pertama kali diadakan pada 2004 oleh Saint-Gobain Isover di Serbia, kompetisi ini telah menjadi acara internasional sejak 2005. Pada tahun ini, Architecture Student Contest diadakan untuk yang ke-19 kalinya, diikuti oleh 1.300 mahasiswa dari 167 universitas
di 30 negara.
Kompetisi ini memiliki 2 tahap, yakni tahap Nasional dan tahap Internasional. Tim pemenang pada tahap Nasional akan bersaing satu sama lain di tahap Internasional.
Pada tahap Internasional, peserta akan mempresentasikan kembali rancangannya dan mendapatkan umpan balik secara langsung dari juri yang terdiri dari arsitek terkenal, perwakilan mitra lokal, dan pakar Saint-Gobain. Kriteria penilaian kompetisi mencakup aspek desain arsitektur, keberlanjutan konstruksi, dan fokus pada renovasi dan konstruksi baru.
Tujuan dari kompetisi ini adalah untuk mengembangkan proyek berbasis keberlanjutan, baik bagi manusia maupun Bumi. Proyek tersebut harus memiliki nilai hemat energi, rendah karbon, dan menyediakan lingkungan yang nyaman bagi penghuninya, guna menciptakan ruang hidup, kerja, dan rekreasi yang lebih baik.
Tim FTUI akan mewakili Indonesia dalam babak internasional yang akan berlangsung di Helsinki, Finlandia, pada Juni 2024 mendatang. Mereka akan bersaing dengan perwakilan dari 30 negara lainnya untuk memperebutkan gelar juara internasional. Penghargaan Architecture Student Contest 2024 akan diberikan untuk juara 1, 2, dan 3, serta Penghargaan Khusus dan Penghargaan Mahasiswa, dengan total hadiah β¬11.500 (sekitar Rp 198 juta).
(nwk/twu)