Mahasiswa UI Kembangkan Serat Sisal Jadi Material Interior Pesawat

ADVERTISEMENT

Mahasiswa UI Kembangkan Serat Sisal Jadi Material Interior Pesawat

Devita Savitri - detikEdu
Sabtu, 11 Nov 2023 07:30 WIB
Lima mahasiswa UI sulap tanaman sisal menjadi material pesawat terbang
Foto: dok. Universitas Indonesia
Jakarta -

Lima mahasiswa Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menciptakan inovasi baru untuk material pesawat terbang yang berkelanjutan dari tanaman sisal (Agave sisalana). Tanaman sisal memiliki serat atau sisal fiber yang bisa digunakan sebagai material alami yang ramah lingkungan untuk bagian interior pesawat.


Tergabung dalam tim Kutech Engineering, Josiah Enrico Syefatiawan salah satu anggotanya menjelaskan ide inovasi ini muncul untuk mendukung perkembangan industri penerbangan. Caranya adalah memberikan solusi alternatif untuk material pesawat hingga tercetuslah sisal fiber.

"Sisal fiber memiliki potensi sebagai penguat untuk komposit polimer. Di luar fungsinya untuk alat tradisional, sisal fiber memiliki potensi untuk digunakan sebagai material dalam industri pesawat terbang dan otomotif," ujar Josiah dikutip dari rilis yang diterima detikEdu, Jumat (10/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanaman Sisal dan Keunggulannya

Sisal (Agave sisalana) merupakan tanaman penghasil serat alam yang sangat potensial. Serat sisal yang digunakan untuk material pesawat berasal dari ekstrak daun tanaman ini.

Dalam penggunaan secara tradisional, serat sisal menjadi bahan pembuatan tali-temali. Seperti tali pengikat daun tembakau di Madura dan karung goni pada kemasan produk pertanian.

ADVERTISEMENT

Namun, kini serat sisal dapat digunakan secara lebih luas bahkan dalam penggunaan keperluan industri rumah tangga dan komponen interior mobil. Bahkan di tangan lima mahasiswa FTUI yakni Josiah Enrico Syefatiawan, Dhifan Kemal Akbar, Revaldy Putra Agatha, Yasmine Karenita Siregar (Angkatan 2019) dan Soultan Aliefiansyah (Angkatan 2020) serat sisal bisa menjadi material pesawat terbang.

Serat sisal memiliki keunggulan sebagai bahan yang kuat, tahan terhadap kadar garam tinggi, dapat diperbaharui, dan ramah lingkungan. Tak hanya itu, siapa sangka ekstrak dari daun tanaman ini juga memiliki sifat ringan, tahan api, dan kuat.

Dhifan Kemal Akbar yang juga anggota tim Kutech Engineering menyatakan karakteristik tersebut membuat sisal fiber atau serat sisal mampu menggantikan bahan lain seperti serat karbon dan serat kaca. Kedua bahan itu memerlukan konsumsi energi yang besar dan sulit didaur ulang.

Dengan inovasi ini, ia berharap bisa mendukung perkembangan industri dalam sektor dirgantara. Termasuk soal biaya produksi dan aspek keberlanjutannya.

"Harapannya, penggunaan material sisal fiber akan mengurangi biaya produksi panel interior pesawat dan secara signifikan meningkatkan aspek keberlanjutan dalam teknologi penerbangan," ujar Dhifan.

Didukung Penuh Dekan FTUI

Dekan FTUI, Prof Dr Heri Hermansyah ST MEng IPU mendukung penuh inovasi mahasiswanya. Terutama dalam pemanfaatan bahan alam untuk mendukung perkembangan industri.

Penemuan ini kedepannya bisa memberikan bagi produsen pesawat untuk mereduksi jejak karbon dan memanfaatkan material yang ramah lingkungan dalam produksi pesawat terbang masa depan.

"Di era saat ini yang menekankan pentingnya aspek keberlanjutan, semoga ide ini dapat menjadi alternatif dalam pembuatan pesawat terbang. Inovasi yang diusung oleh mahasiswa FTUI memberikan kontribusi berarti dalam menciptakan solusi berkelanjutan dalam industri penerbangan," pungkasnya.




(det/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads