Tari Rangkuk Alu tampil di Google Doodle hari ini, Senin, 29 April 2024. Tarian yang khas dengan bambu bergerak itu terkenal dengan gerakan yang mirip seperti permainan.
Google Doodle sendiri adalah perubahan pada logo Google untuk merayakan topik lokal dan internasional. Baik hari libur hingga hari lahir ilmuwan.
Melansir dari laman resminya, Google Doodle mencakup berbagai format termasuk ilustrasi statis, animasi, tayangan slide, video, dan permainan interaktif. Selama 25 tahun, Google telah membuat lebih dari 5.000 Doodle. Kali ini giliran Tari Rangkuk Alu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tari Rangkuk Alu merupakan tarian tradisional yang berasal dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Sebelum menjadi tarian, Rangkuk Alu merupakan permainan masyarakat setempat.
Awalnya Bukan tarian
Awalnya, Rangkuk Alu bukan termasuk tarian. Rangkuk Alu merupakan permainan di mana bambu disusun dalam kotak di tanah.
Permainan ini berkembang menjadi tarian karena orang-orang melihat kesamaan antara irama lompatan dan tarian.
Cara Bermain Rangkuk Alu
Saat beberapa pemain menggerakkan tongkat dengan irama yang terus menerus, pemain lain melangkah dalam pola yang rumit untuk menghindari bambu.
Pemain pemula bergerak dalam pola sederhana sementara penari yang terampil menavigasi lebih banyak bambu dengan bergerak ke berbagai arah. Penari boleh mengenakan rok panjang, hiasan kepala, atau melambaikan ujung selendang saat menavigasi bambu. Instrumen seperti drum dan gambang terkadang melengkapi irama pemukulan batang bambu.
Dibutuhkan fokus untuk menghindari pukulan pada bambu, dan pemain akan menggunakan permainan ini untuk melatih ketangkasan, keseimbangan, dan koordinasi.
Dimainkan saat Bulan Purnama
Tari Rangkuk Alu biasanya dilakukan saat Bulan Purnama. Tepatnya, setelah musim panen.
Masyarakat Suku Manggarai juga menemukan nilai spiritual dan filosofis dalam tarian tersebut. Tarian ini menjadi cara bagi masyarakat Manggarai untuk terhubung dengan budaya mereka.
(nir/nwy)