.webp)
Momen hangat selama Ramadan dan Idulfitri adalah hal yang umum dirasakan masyarakat Indonesia. Namun, hal tersebut baru dirasakan oleh mahasiswa Universitas Indonesia (UI) asal Thailand satu ini.
Ia adalah Ikrom Ingding, mahasiswa kelas internasional UI. Menurut Ikrom, suasana Ramadan dan Lebaran di Indonesia membuatnya merasa hangat dan nyaman.
"Saya merasakan kehangatan dan kenyamanan, karena setiap masjid menyiapkan makanan untuk berbuka puasa dengan cara yang sangat baik," ujarnya dikutip dari laman UI, Minggu (14/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama Kali Puasa di Wilayah Mayoritas Muslim
Perasaan tersebut menurut Ikrom didapat karena tahun ini adalah pertama kalinya ia menjalankan puasa di negara dengan penduduk mayoritas muslim. Sementara di negara asalnya, penganut Islam adalah minoritas.
Pria asal Provinsi Narathiwat, Thailand ini mengatakan tradisi buka bersama (bukber) adalah hal yang jarang ia temui di Thailand. Di daerahnya, buka bersama hanya dilakukan bersama keluarga, bukan teman.
Ikrom juga menilai Indonesia mempunyai rasa solidaritas yang tinggi, dan sangat terlihat selama Ramadan. Contohnya dalam tradisi membangunkan sahur.
"Di sini kalau sahur meriah, ada yang berkeliling membangunkan orang-orang. Di Thailand, hal semacam ini tidak ada," katanya.
Kemudian, toleransi lain yang Ikrom rasakan terjadi pada saat kegiatan belajar-mengajar. Menurutnya, metode belajar di kampus banyak yang dialihkan menjadi take home untuk memaksimalkan ibadah selama Ramadan.
Hal itu yang menambah dirinya merasa bahwa Indonesia adalah tempat yang nyaman untuk menjalankan puasa Ramadan.
Tak Bisa Rayakan Idul Fitri di Kampung Halaman
Ikrom mengatakan tradisi mudik juga dilakukan oleh masyarakat Thailand pada April 2024 ini, tetapi tujuannya berbeda dengan warga Indonesia. Mudik di Thailand bulan ini banyak dilakukan warga yang merayakan Tahun Baru Thailand atau Festival Songkran.
"Tahun ini lebih spesial karena momen Idulfitri berdekatan waktunya dengan Songkran sehingga muslim di Thailand akan merasakan waktu libur lebih panjang daripada biasanya," ujarnya.
Di balik kehangatan dan kenyaman yang Ikrom rasakan selama Ramadan di Indonesia, ia harus menahan dirinya untuk merasakan hal yang sama dari keluarga. Tahun ini, ia tak bisa pulang ke Thailand.
Walau demikian, Ikrom tetap merasa senang bisa merayakan Idulfitri di Indonesia. Tak sendirian, ia merayakannya bersama teman yang juga berasal dari Thailand, yakni Anas.
(cyu/twu)
