Dinobatkan sebagai wisudawan terbaik adalah pencapaian yang membanggakan. Seperti yang dirasakan oleh Renny Aditya, lulusan Universitas Airlangga (Unair).
Renny dinobatkan sebagai wisudawan terbaik di Fakultas Kedokteran (FK) Unair. Ia berhasil meraih IPK cum laude yakni 3,95.
Hal yang membuatnya lebih bangga adalah selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi, ia selalu mendapat predikat tersebut. Namun, di momen kelulusan S3 ini, Renny mengaku tak menyangkanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping kuliah, ia juga adalah dosen di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Lambung Mangkurat serta merupakan staf SMF Obgyn di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin.
"Jujur saya tidak menyangka, sejak pendidikan S1, S2, Spesialis hingga konsultan saya mendapatkan nilai IPK selalu cum laude. Alhamdulillah," tuturnya.
Kunci Lulus Cum Laude Sembari Bekerja
Menurut Renny, pencapaiannya saat ini bisa diraih berkat kemauan dalam manajemen waktu. Selama kuliah, ia mengaku kegiatan kampus dan rumah sakit menjadi tantangan tersendiri untuk bisa menuntaskan kuliahnya.
Sadar akan tanggung jawabnya yang banyak, Renny berusaha mengatur jadwal. Selain itu, ia juga telaten dan menjaga fisik dan mental untuk menjaga semangatnya dalam menjalankan tiga aktivitas tersebut.
Adapun trik yang ia gunakan untuk bisa belajar dengan baik adalah memilih metode belajar yang cocok. Selama waktu kelas juga Renny selalu berusaha memaksimalkannya untuk belajar.
"Selain itu, penting untuk menghilangkan gangguan selama sesi belajar, seperti media sosial, browsing web atau bermain game," katanya.
Berkat usahanya dalam membagi waktu, Renny dapat menuntaskan S3-nya tepat waktu. Dalam tugas akhirnya, ia meneliti pengaruh ekstrak etanol daun salam terhadap keadaan Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK).
Judul disertasi Renny adalah Mechanism of Salam Leaves Ethanol Extract (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp) In Improving Ovarian Folliculogenesis of PCOS Rat Model Through Analysis Of GSH levels, Soluable PD-L1 Levels, TNF- Ξ±, GDF-9 And BMP-15 Expressions.
Menurut Renny, proses ekstraksi lebih rumit dan literatur terkait yang ada masih minim. Hal itu menjadi tantangannya sendiri dalam menyelesaikan tugas akhir.
Target ke depannya, Renny akan terus meneliti isu yang sesuai dengan tema disertasi. Ia juga akan mencari hibah serta hasil penelitiannya bisa bermanfaat bagi masyarakat.
Renny berpesan kepada mahasiswa lain yang mempunyai kesibukkan seperti dirinya untuk tidak menyerah. Menurutnya, kunci seseorang bisa menghadapi tantangan adalah senantiasa optimis dan bersikap positif.
"Kita harus jadi orang yang baik dan sabar kepada siapapun, apapun jabatan dan pendidikan kita. Sesungguhnya tanpa bantuan orang lain kita bukan siapa-siapa," tuturnya.
(cyu/pal)