Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) sambut mudik Lebaran 2024 dengan kegiatan Mudik Asyik Baca Buku Tahun 2024. Diinisiasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), seperti apa kegiatan itu?
Kegiatan Mudik Asyik Baca Buku adalah gerakan literasi dengan kegiatan pembagian buku secara gratis. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada orang tua tentang urgensi dan manfaat gemar membaca.
Plt. Kepala Perpusnas yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Bahasa E Aminudin Azis menyatakan inisiatif ini bertujuan untuk memberikan fasilitas kepada para pemudik agar dapat menghabiskan waktu perjalanan dengan membaca buku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Membaca adalah kebutuhan, terutama ketika kita melakukan perjalanan. Dalam acara Mudik Asyik Baca Buku ini, kami menyediakan buku untuk anak-anak dan orang tua agar mereka dapat berinteraksi dan mengisi waktu selama perjalanan," ungkapnya saat pembukaan Mudik Asyik Baca Buku di Hall Selatan Keberangkatan Stasiun Gambir dalam laman Perpusnas dikutip Rabu (3/4/2024).
Meski saat ini sudah tersedia fasilitas bahan bacaan digital, tetapi buku fisik masih tetap menjadi primadona. Menurutnya, buku fisik memberikan kelelahan yang lebih sedikit dibandingkan dengan membaca buku digital.
"Oleh karena itu kehadiran buku fisik, bisa dibuka, bisa ditatap dalam waktu lama, kemudian memprediksi berapa halaman yang masih tersisa. Itu memberikan manfaat yang lebih besar membaca," lanjutnya.
Ada di 5 Lokasi
Kegiatan Mudik Asyik Baca Buku ini diselenggarakan di lima lokasi, yaitu Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan dan Terminal Pulo Gebang.
Pemilihan stasiun sebagai tempat menyelenggarakan Mudik Asyik Baca Buku disambut oleh Deputi II Kepala Daerah Operasi (Daop) 1 PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ali Afandi. Dikarenakan berdasarkan survei, masyarakat Jabodetabek sebagian besar menggunakan kereta api sebagai sarana transportasi perjalanan mudik dibandingkan alat transportasi lainnya.
"Dari Stasiun Gambir rata-rata sudah menembus sekitar 12.000 sampai 14.000 lebih penumpang per hari. Untuk stasiun Pasar Senen kurang lebih 20.000 per hari," jelasnya.
(nir/nwk)