ChatGPT Jadi Ancaman, Harvard Lakukan Ini pada Kurikulumnya

ADVERTISEMENT

ChatGPT Jadi Ancaman, Harvard Lakukan Ini pada Kurikulumnya

Fahri Zulfikar - detikEdu
Senin, 01 Apr 2024 19:00 WIB
ChatGPT
Foto: Getty Images/iStockphoto/Robert Way/ChatGPT
Jakarta -

Penggunaan ChatGPT di dunia akademis terus mendapatkan sorotan. Sebuah laporan terbaru, menemukan adanya lebih dari 100 jurnal kemungkinan ditulis oleh ChatGPT.

Persoalan ini pun kian serius. Bahkan kampus-kampus di Amerika Serikat termasuk Universitas Harvard tengah melakukan upaya akademis untuk memerangi ChatGPT. ChatGPT telah dipandang sebagai ancaman disruptif atau ancaman perubahan drastis yang mengubah sistem tradisional sebelumnya.

Dekan Pendidikan di Harvard, Amanda Claybaugh, mengatakan bahwa pencegahan terhadap penggunaan ChatGPT pada tugas kuliah mahasiswa perlu diupayakan. Terlebih karena saat ini, menurutnya, transisi tekonologi tidak begitu merata dampak positifnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menemukan bahwa transisi ini lebih tidak merata daripada yang saya duga," ucapnya dikutip dari Times Higher Education.

"Beberapa staf pengajar kami telah memikirkan kembali cara mengajar mereka secara keseluruhan, sementara yang lain masih belum mencoba ChatGPT," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Claybaugh, kesenjangan yang ada telah mencerminkan bahwa ChatGPT dan sistem online serupa memungkinkan siswa di seluruh dunia untuk mengunggah tugas kelas ke alat AI yang dapat menghasilkan esai yang kompeten dan bahkan berkualitas.


Esai Hasil ChatGPT Menyamai Tulisan Sekelas Profesor

Bagi Harvard, ancaman ChatGPT menjadi sangat serius karena eksperimen menunjukkan bahwa hasil esai yang dibuat ChatGPT bisa mendapatkan nilai yang tinggi.

Salah satu mahasiswa sarjana Claybaugh, Maya Bodnick, menjalankan eksperimen dengan memberikan esai yang dibuat oleh ChatGPT kepada tujuh profesor dan asisten pengajar Harvard.

Hasilnya, ia menemukan bahwa makalah tersebut memperoleh nilai rata-rata 3,57 pada skala empat poin.

"Hal ini juga menunjukkan bahwa esai yang dihasilkan oleh AI mungkin bisa mendapatkan nilai kelulusan di kelas seni liberal di sebagian besar universitas di seluruh negeri," kata Bodnick dalam laporan temuannya.

Bagaimana Cara Kampus Mengatasi Ancaman ChatGPT?

Claybaugh bekerja dengan para akademisi mengenai cara-cara untuk melawan penggunaan teknologi jenis ChatGPT oleh mahasiswa. Salah satunya dengan menawarkan kurikulum "tahan AI".

"Saya memercayai rekan-rekan saya untuk membuat pilihan yang terbaik bagi mata pelajaran dan siswanya," katanya.

Pihaknya, juga pelan-pelan melarang mahasiswanya menggunakan sistem AI dan beberapa staf pengajar di Harvard juga berencana untuk mengurangi atau menghilangkan penggunaan esai yang ditulis di luar kelas.

"Kecil kemungkinannya fakultas dapat hanya mengandalkan perangkat lunak yang mengklaim dapat mendeteksi penggunaan AI oleh mahasiswa, karena sistem tersebut tidak dapat diandalkan. Sebaliknya, kita perlu menyesuaikan tugas kita agar tetap bermakna di era AI," papar Claybaugh.

Menurutnya, solusi yang bisa bertahan lama bagi mahasiswa adalah dengan pendekatan pengajaran yang relatif baru, seperti pembelajaran aktif dan kelas terbalik.

Pendekatan tersebut mengutamakan diskusi di kelas dan penekanan yang lebih besar pada proses menulis atau pemecahan masalah. Proses ini lebih substansial daripada sekadar mengevaluasi hasil akhir siswa.

Di sisi lain, Profesor Claybaugh menyadari bahwa perubahan untuk lebih mengurangi atau melarang AI pada kurikulum, bisa menuai banyak tanggapan.

Hal ini ditunjukkan dengan adanya beberapa orang yang melakukan perubahan dengan sangat cepat dan penuh semangat, tetapi beberapa tidak sama sekali.

Di sisi lain terkait transisi penggunaan AI, Claybaugh mengatakan, ada beberapa variasi yang bisa diadopsi para pelajar.

"Ada yang sering menggunakan AI generatif dan nyaman, ada yang mencobanya dan merasa tidak membantu, bahkan ada yang belum pernah mencobanya sama sekali," ujarnya.

"Saya menduga para sejarawan teknologi akan mengatakan kepada kita bahwa memang demikianlah adanya," pungkasnya.




(faz/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads