Indonesia dan China mengeksplorasi Palung Laut Jawa dengan kapal penyelam Palung Mariana. Ini menjadi rekor penyelaman terdalam di Indonesia, lo!
Dilansir dari akun instagram Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan @luhut.pandjaitan dan laman Kemenko Marves, kapal itu adalah Tan Suo Yi Hao, kapal induk dari kapal selam berawak (HOV) Fendhouze, yang dapat menyelam hingga kedalaman 11.000 meter.
Baca juga: Seberapa Dalam Lautan? |
Kapal riset Tan Suo Yi Hao sepanjang 4.500 meter sudah berhasil melakukan penyelidikan ilmiah laut dalam di Palung Mariana. Kapal Tan Suo Yi Hao ini memiliki panjang 94,45 meter dan lebar 17,9 meter, dengan mesin utama 12.000 tenaga kuda dan jangkauan 10.000 mil laut ini rencananya juga melakukan kegiatan riset yang berlokasi di Samudera Hindia barat Sumatera dan selatan Jawa, Bali dan Lombok, yang merupakan salah satu palung terdalam di Samudera Hindia dengan kedalaman mencapai sekitar 7.192 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, jelas Luhut, laut Indonesia belum sepenuhnya dieksplorasi. Untuk dapat mengeksplorasi laut terdalam Nusantara bukan hal yang mudah, dibutuhkan teknologi yang canggih dengan biaya yang cukup besar.
Oleh karena itu, melalui perwakilan BRIN dan beberapa Universitas di Indonesia, Kemenko Marves bekerja sama dengan Institute of Deep Sea Science and Engineering - China Academy of Sciences (IDSSE-CAS) Tiongkok.
"Misi riset ini adalah memanfaatkan Kapal Riset Tan-Suo-Yi-Hao dengan membawa wahana kapal selam berawak (HOV) Fendhouze, yang dapat menyelam hingga kedalaman 11.000 meter. Sekaligus memecahkan rekor penyelaman terdalam yang akan dilakukan oleh Indonesia," demikian dituliskan Luhut dalam laman Instagramnya @luhut.pandjaitan dilansir Jumat (22/3/2024).
Sembari membangun kapabilitas teknologi riset laut dalam Indonesia, lanjutnya, pihaknya berkolaborasi dengan negara lain untuk mengeksplorasi laut terdalam di Palung Jawa.
"Ada satu hal yang membuat saya takjub yakni tim tersebut berhasil mengumpulkan sejumlah besar sampel yang diambil dari gambar dan video definisi tinggi lewat HOV Fenfouzhe. Sampel-sampel ini punya banyak potensi untuk diteliti, dari mulai megathrust, aplikasi di obat-obatan, dampak perubahan iklim, dan lainnya," imbuh Luhut.
Luhut berharap riset ini mampu menemukan potensi produk dan solusi inovatif untuk bidang-bidang seperti kedokteran atau bioteknologi.
"Dan yang paling penting adalah peluang untuk mempelajari potensi gempa dan tsunami dalam kaitannya dengan sistem penanggulangan kebencanaan. Dengan demikian, manfaat dari semua sisi baik ekonomi, pengembangan teknologi, bahkan keberlanjutan pelestarian lingkungan akan dinikmati oleh anak cucu kita di masa mendatang," harap Luhut.
Dilansir dari laman Kemenko Marves, kegiatan riset akan berlokasi di Samudera Hindia barat Sumatera dan selatan Jawa, Bali dan Lombok pada kurun waktu antara 23 Februari - 23 Maret 2024.
Tim Periset Indonesia terdiri atas perwakilan BRIN, Universitas Halu Oleo Kendari dan Universitas Hang Tuah Surabaya yang direkrut melalui proses open call for participations pada bulan Februari 2024. Dalam kegiatan ini, rekor penyelaman terdalam oleh orang Indonesia akan dipecahkan.
Ditambahkan Plt Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi, Dr Yan Rianto, bahwa proses open call ini dilaksanakan sebagai upaya untuk memberikan kesempatan kepada seluruh periset Indonesia secara inklusif.
Tujuannya adalah agar bisa berpartisipasi tidak hanya dalam kegiatan pelayaran tetapi juga pada tahapan pengolahan dan analisis lanjutan untuk dapat menghasilkan output dan outcome yang signifikan.
"Meriset laut dalam adalah hal penting untuk kita lakukan yang saat ini kita menggunakan kapal mitra kerja sama, dan dalam beberapa tahun ke depan akan menggunakan kapal laut dalam milik Indonesia" lanjut Dr Yan Rianto.
Dari pihak Tiongkok, Wakil Direktur IDSSE-CAS sekaligus Pemimpin Ekspedisi Xiaotong Peng, mengatakan bahwa Ekspedisi Penyelaman Bersama ini, merupakan bagian dari Global Trench Exploration and Dive Programme (Global TREnD) untuk melakukan komprehensif studi tentang Palung Jawa.
Eksplorasi ini akan memperdalam kolaborasi ilmu pengetahuan dan teknologi laut dalam antara Indonesia dan Tiongkok, serta berkontribusi terhadap penemuan ilmiah yang signifikan di palung terdalam di Samudera Hindia.
(nwk/faz)