Kota Semarang, Jawa Tengah, dikepung banjir pada Rabu (13/4) akibat hujan dengan intensitas tinggi. Diketahui, wilayah tersebut diguyur hujan disertai petir dan angin kencang.
Berdasarkan monitoring satelit klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per 20.50-23.45 WIB, wilayah dengan dampak cuaca ekstrem ini meliputi Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, sebagian wilayah Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto, mengatakan bahwa hujan turun di Kota Semarang sejak siang hingga malam hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga melaporkan sejumlah titik wilayah Semarang terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) antara 15-80 sentimeter (cm). Kondisi banjir juga mengalami tren kenaikan genangan akibat hujan masih berlangsung hingga menjelang tengah malam.
Lalu Lintas Lumpuh Total
Berdasarkan laporan visual, wilayah Jalan Raya Kaligawe terendam banjir hingga roda kendaraan mobil tidak terlihat. Lalu lintas di sepanjang jalur yang menghubungkan Kota Semarang menuju Demak-Surabaya itu juga lumpuh total.
Beberapa kendaraan jenis truk hingga mini bus terjebak dalam genangan banjir. Di samping itu, wilayah Kota Lama Semarang juga turut terendam hingga sepaha orang dewasa.
"Jalan Kaligawe lumpuh," ungkap Endro dikutip dari laman resmi BNPB.
Banjir Kanal Timur (BKT) juga meluap hingga ke pemukiman warga. Sistem pengendali banjir ini mengalami penurunan kapasitas daya tampung debit air, terlebih setelah terjadi hujan dalam durasi yang cukup lama.
Bencana Hidrometeorologi Masih Mengintai
Menurut monitoring lanjutan prakiraan cuaca oleh BMKG dalam laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah Semarang dan sekitarnya masih berpotensi terjadi cuaca ekstrem.
Kondisi ini dapat memicu terjadinya rentetan kejadian bencana hidrometeorologi basah hingga beberapa hari kedepan.
BMKG juga menemukan potensi gelombang tinggi di perairan Laut Jawa bagian tengah yang dapat mencapai ketinggian 1,25-2,5 meter. Gelombang tinggi ini berpotensi naik ke permukaan hingga menyebabkan banjir rob di wilayah pesisir pantai utara.
"Dari beberapa faktor di atas, maka BNPB mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana susulan yang masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari kedepan. Apabila terjadi hujan lebat dalam durasi lebih dari dua jam, maka warga yang tinggal di bawah lereng tebing maupun di bantaran sungai agar melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman," tulis BNBP.
(nir/faz)