.webp)
Melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya di kampus top dunia mungkin jadi impian banyak pelajar. Termasuk Muhammad Arif Raihannur, alumnus S1 Teknik Geofisika, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM), Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2018.
Selama berkuliah di ITB, sosok yang akrab dipanggil Raihan ini tertarik pada bidang energi baru terbarukan (EBT), salah satunya geothermal. Semakin mendalami, ia mengetahui bila negeri tercintanya merupakan penghasil dan pemilik cadangan geothermal paling banyak di dunia, namun pemanfaatannya belum maksimal.
Berangkat dari keresahan itu, Raihan mengambil topik tugas akhir tentang eksplorasi geothermal hingga berhasil meraih gelar Sarjana Teknik (ST). Tidak berhenti, setelah lulus ia melanjutkan studi S2 di kampus luar negeri yang memberikan riset terkait eksplorasi geothermal di Indonesia. Begini cerita lengkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dapat LoA dari 3 Kampus Top Dunia
Ya, kini Raihan memang tengah melanjutkan studi S2 Master of Energy di The University of Auckland, New Zealand. Ia menempuh jenjang master ini melalui beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tahun 2022.
Ada yang menarik selama proses pencarian kampus impiannya setelah ITB ini. Bagaimana tidak, Raihan menerima tiga Letter of Acceptance (LoA) dari kampus terbaik dunia menurut lembaga pemeringkatan Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS WUR) 2024.
Ketiganya yaitu University of Manchester (peringkat 32 dunia), University of New South Wales (UNSW) Sydney (peringkat 19 dunia), dan The University of Auckland (peringkat 68 dunia). Dari ketiganya, sosok yang aktif pada Himpunan Mahasiswa Teknik Geofisika "TERRA" ITB semasa kuliah ini memilih The University of Auckland sebagai tujuan S2-nya.
"Karena New Zealand membantu riset perdana eksplorasi geothermal Indonesia di Kamojang," jelas Raihan terkait alasan memilih The University of Auckland dikutip dari rilis di laman resmi ITB, Selasa (5/3/2024).
Setelah menjalani studi, Raihan menjelaskan ada sejumlah perbedaan terkait sistem perkuliahan di New Zealand dan Indonesia. Menurutnya, banyak kemudahan tetapi memiliki standar yang tinggi.
"Universitas di sini memberi banyak kemudahan. Tidak ada absen, semua kuliah ada rekamannya, tugas bisa dikasih perpanjangan kalau alasannya jelas, banyak kelas yang tidak ada ujian jadi nilainya hanya dari tugas saja. Tapi mereka menuntut standar tinggi juga. Semua tugas dan ujian memerlukan pemikiran lebih dari apa yang diajarkan di kelas," tuturnya.
Tips Lolos LPDP ala Raihan
Terakhir, Raihan membagikan tips dan trik untuk mahasiswa agar bisa lolos beasiswa LPDP, yakni:
- Harus mengerti esai yang dibuat dan belajar wawancara secara mendalam.
- Percaya diri dan jangan takut untuk mengakui kegagalan yang pernah terjadi di masa lalu.
- Mengetahui isu terkini di Indonesia akan sangat membantu saat proses wawancara dan penulisan esai.
- Mematangkan tujuan setelah lulus bahkan dari sebelum mendaftar.
"Karena LPDP tidak mencari orang pintar, tetapi mencari orang yang dapat bermanfaat untuk Indonesia," pungkas Raihan.
Sebagai informasi, LPDP tahap dua di tahun 2024 akan dibuka pada 19 Juni 2024 mendatang. Yuk segera persiapkan diri dengan tips yang diberikan Raihan detikers!
(det/pal)
