.webp)
Gagal tes masuk perguruan tinggi negeri (PTN) tak jarang membuat calon mahasiswa lebih memutuskan untuk masuk kampus swasta. Berbeda dengan pemuda satu ini, Nurul Muflikhin atau akrab disapa Ikin.
Ia adalah pejuang PTN yang sempat gagal 17 kali tes. Ikin telah membuktikan bahwa perjuangannya mencapai kampus negeri ternyata tak sia-sia.
Pada percobaan ke-18, akhirnya ia lolos menjadi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember (Unej). Di tahun ini, Ikin baru saja lulus dan diwisuda pada Februari 2024 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum saya dinyatakan menjadi mahasiswa Universitas Jember, saya harus melewati kurang lebih kegagalan sebanyak 17 kali seleksi masuk perguruan tinggi. Kegagalan tersebut tidak menjadi halangan untuk saya untuk terus berprestasi," ungkapnya dalam laman Unej, dikutip pada Sabtu (2/3/2024).
Jadi Lulusan Tercepat di Prodinya
Kebahagiaannya bisa diterima di PTN ia tampakkan lewat sederet prestasi yang ia raih. Ia mengaku fokus dan bekerja keras baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.
Hasilnya, Ikin mampu meraih sebanyak 12 penghargaan selama menempuh kuliah. Contohnya, Ikin dipercaya sebagai Duta Kampus Unej.
Tak cuma jadi Duta Kampus Unej, Ikin juga sempat mendulang Juara 1 Dta SDG'S Unej 2022. Lalu, Ikin juga meraih Juara 1 Mahasiswa Berprestasi FISIP 2022.
Adapun prestasi yang ia raih di luar kampus antara lain Putera Kampus Indonesia Etnic Wear 2022, Juara 3 JTV Golek Presenter 2022, Runner up II Putera Kampus Provinsi Jawa Timur 2022, dan lainnya.
Putra dari pasangan Nurhadi dan Sukartini ini juga berusaha untuk mencoba berbagai beasiswa. Dua beasiswa kuliah pun berhasil ia dapatkan yakni Bright Scholarship dan Mahasiswa Berkarya Universitas Jember.
Pada saat wisuda pun, Ikin dinobatkan sebagai lulusan tercepat pertama di prodinya dengan lama studi selama 3 tahun 3 bulan. Selain itu, Ikin juga mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) cum laude yakni 3,82.
Menurut Ikin, ia bisa mendapatkan prestasi-prestasi tersebut dikarenakan dukungan dari orang tuanya. Salah satu motivasinya juga adalah untuk membanggakan mereka.
"Pasti bisa, kata-kata itu yang hingga saat ini selalu saya ingat dan menjadi penguat pribadi saya ketika menghadapi suatu hal yang sulit dalam proses perkuliahan. Alhamdulillah berkat doa mereka (orang tua) saya selalu diberikan kemudahan dan bisa," pungkas Ikin.
(cyu/nwy)
