Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) baru-baru ini menghasilkan inovasi sarung tangan cerdas yang membantu tunanetra melihat dan orang dengan alzheimer mendengar. Inovasi Neutrack AI Glove tersebut karya Firania Putri Harsanti, Pelangi Masita Wati, dan Arundaya Pratama Nurhasan.
Inovasi ini bermula dari ketiga mahasiswa yang terinspirasi dari tugas mata kuliah Konsep Kecerdasan Artifisial. Pengalaman pribadi Firania, salah satu mahasiswa, juga menjadi latar belakang pembuatan inovasi tersebut.
"Kebetulan saya punya teman masa kecil yang tunanetra dan bude yang terkena Alzheimer," ujar Firania dalam laman ITS, Senin (26/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan ilmu yang didapat, ketiga mahasiswa ITS itu menciptakan Neutrack AI Glove. Bagi penyandang tunanetra, sarung tangan cerdas ini bisa menangkap informasi visual dan perintah suara di sekitar pengguna. Kemudian, informasi tersebut diolah dan diterjemahkan menjadi suara untuk mengarahkan jalan dan menyebutkan benda.
Sementara bagi orang dengan Alzheimer, Neutrack AI Glove dapat membantu mereka mengingat orang-orang di sekitar setelah memindai wajah orang yang ingin dikenali dengan teknologi computer vision. Sarung tangan ini dapat menyimpan identitas seseorang termasuk wajah, nama, hubungan, dan informasi detail lainya.
Saat pengguna bertemu dengan orang yang sama di lain waktu, sarung tangan akan mencocokkan wajah orang tersebut dengan data yang tersimpan. Jika ada kecocokan, sarung tangan akan memberitahu pengguna melalui suara.
"Dalam tahap uji coba, kami masih kesulitan menemukan pengguna yang cocok dikarenakan stadium demensia yang berbeda-beda," tutur Firania.
Berkat inovasi Neutrack AI Glove, tim mahasiswa ITS ini berhasil meraih juara pertama dalam Hackfest Indonesia 2024. Ketiganya kini siap unjuk gigi di Google Solution Challenge 2024.
"Kami akan terus mengembangkan alat ini agar memiliki fitur yang lebih lengkap untuk membantu aktivitas sehari-hari," tutup Firania.
(nir/twu)